Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok, BPN Laporkan Resmi Dugaan Pelanggaran Pemilu ke Bawaslu

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno akan melaporkan secara resmi dugaan pelanggaran Pemilu 2019 ke Bawaslu RI, Jumat, (10/5/2019).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
zoom-in Besok, BPN Laporkan Resmi Dugaan Pelanggaran Pemilu ke Bawaslu
Tribunnews.com/Rina Ayu
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengkritisi penyelenggara pemilu atau KPU , dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno akan melaporkan secara resmi dugaan pelanggaran Pemilu 2019 ke Bawaslu RI, pada Jumat, (10/5/2019).

BPN melalui Direktorat Advokasi akan menyampaikan laporan dugaan pelanggaran dan kecurangan yang dinilai terstruktur, masif, dan sistematis pada Jumat siang pukul 14.00 Wib.

"Besok Direktorat advokasi BPN akan menyampaikan laporan yang telah siapkan" kata Juru Bicara BPN Ferry Juliantono di Posko pemenangan, Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (9/5/2019).

Ferry mengatakan kurang lebih terdapat lima laporan yang akan disampaikan ke Bawaslu. Pertama yakni dugaan adanya penggunaan institusi negara dalam Pemilu.

Baca: Kivlan Zen Sebut SBY Licik, Ferdinand Hutahaean: Kita Jangan Menambah Lawan

"Ada indikasi penggunaannya, dan telah dikumpulkan laporannya sejak awal Pemilu," katanya.

Selain itu yang kedua yakni adanya dugaan penggunaan Sumber daya dan keuangan negara untuk kepentingan Pemilu. Lalu disinyalir adanya pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN) terhadap salah satu pasangan calon.

Baca: Ujian Soliditas Koalisi Partai Pendukung Prabowo-Sandi

Berita Rekomendasi

Keempat menurut Ferry adanya dugaan kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif baik dalam Pileg dan Pilpres.Terkahir yang dilaporkan yakni banyaknya petugas KPPS yang meninggal.

“Sampai saat ini masih ada lebih dari 3000 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Kami mendorong penyelidikan lebih jauh," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas