Cerita Mbak Tutut tentang Masa-masa Kritis Soeharto, Tiap Hari Nyanyikan Lagu Ini
Mbak Tutut menceritakan betapa ayahnya, Soeharto, selalu mengajarkan anak-anaknya nilai-nilai agama dan budaya luhur nenek moyang.
Editor: ade mayasanto
TRIBUNNEWS.COM - Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapa Mbak Tutut mengenang masa-masa indah bersama ayahnya, Jenderal Besar TNI (Purn) HM Soeharto yang merupakan Presiden RI ke-2.
Mbak Tutut menceritakan betapa ayahnya, Soeharto, selalu mengajarkan anak-anaknya nilai-nilai agama dan budaya luhur nenek moyang.
Salah satunya menurut Mbak Tutut dengan cara Nembang, bernyanyi lagu Jawa.
Anak-anak Soeharto mengaku betah dan tak bosan mendengar nasihat-nasihat ayahnya.
"Kami baru akan berhenti mendengar tembang dan nasihat Bapak setelah disuruh mandi karena waktu sudah hampir Magrib," kata Mbak Tutut, dilansir laman resminya www.tututsoeharto.id.
Mbak Tutut ingat betul sebuah lagu yang kerap dia nyanyikan saat masa-masa kritis ayahnya.
Lagu tersebut berjudul "Kulo Nyuwun Ngapuro (Astaghfirulloh)".
Lagu yang memang kerap didendangkan Soeharto kepada anak-anaknya.
Lagu tersebut, kata Mbak Tutut, merupakan bentuk istighfarnya masyarakat Jawa.
Sangat menyentuh ketika dinyanyikan dengan penuh perasaan.
Halaman Berikutnya: Saat Soeharto Stroke, Tiap Hari Mbak Tutut Nyanyikan Lagu Ini Sambil Memutar Bertasbih
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.