Kakorlantas Berniat Rangkul 'Pak Ogah' untuk Membantu Atur Arus Mudik Lebaran 2019
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri berniat merangkul Pak Ogah untuk turut membantu mengatur lalu lintas selama arus mudik dan arus balik 2019.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri berniat merangkul Pak Ogah untuk turut membantu mengatur lalu lintas selama arus mudik dan arus balik 2019.
Refdi Andri menilai banyak masyarakat memiliki persepsi miring terhadap keberadaan Pak Ogah di jalanan.
Karena itu, ia berniat merangkul mereka untuk membantu polisi jalan raya.
Baca: Selisih Dua Suara dari Ratih Megasari Singkarru, Eks Gubernur Sulbar Tumbang?
"Yang kita kenal dengan Pak Ogah selama ini, yang mungkin menurut orang membantu dalam pergerakan mereka, ada juga yang menganggap tidak membantu dalam pergerakan, mereka bahkan menghambat, ini perlu kita lakukan identifikasi," ujar Refdi Andri, di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (10/5/2019).
Mantan Karoprovos Divpropram Polri itu mengatakan daripada dibiarkan melakukan pengaturan di jalan sendiri, lebih baik Pak Ogah ini dirangkul.
Baca: Masjid Damarjati, Berdiri Sejak 1826 dan Jadi Cikal Bakal Penyebaran Islam di Kota Salatiga
Sebab, bisa saja mereka justru menyebabkan kemacetan.
Refdi pun berniat memberikan pelatihan dan pemahaman kepada Pak Ogah, sehingga nantinya dapat membantu melancarkan arus mudik.
Meski demikian, jenderal bintang dua itu menegaskan pihaknya tetap akan melakukan pengawasan terhadap mereka di lapangan.
Baca: Kakorlantas Polri Cek Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang Baru Diresmikan Jokowi
"Syukur-syukur mereka bisa dirangkul, bisa diberikan pemahaman, mereka bisa dimanfaatkan, sehingga keberadaan mereka di jalan ini juga perpanjang tangan kita. Kita yang melakukan pengawasan terhadap mereka," kata dia.
"Jangan mereka dilepas, dibiarkan, syukur-syukur mereka bisa bertugas di lapangan sebagai perpanjangan tadi. Tapi dengan tanda khusus yang sudah kita berikan pelatihan kepada mereka," kata Refdi.
Cek Tol Bakauheni-Terbanggi Besar
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengecek jalur Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung, Jumat (10/5/2019).
Tol tersebut diketahui diresmikan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2019.
Kini tol tersebut telah dioperasikan dan dipersiapkan untuk arus mudik 2019.
Refdi Andri beserta rombongannya sempat mengecek jalur mudik Sumatera itu sekira pukul 16.31 WIB.
Baca: Senyum Bupati Talaud Sri Wahyumi Ketika Mendapat Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Wartawan
Mereka turun di rest area KM 32 yang belum terlihat rampung pembangunannya.
Ia lantas berbincang seputar kesiapan tol tersebut dengan Dirlantas Polda Lampung Kombes Pol Kemas A Yamin.
Amatan Tribunnews.com, tol ini memang masih memiliki kesan 'baru', dimana terlihat banyak pembangunan di sisi kanan dan kiri tol.
"Tol ini masih baru ya, tapi sudah siap beroperasi. Dan tol ini masih belum berbayar," ujar Refdi, di lokasi, Jumat (10/5/2019).
Tak terkecuali dengan rest area ini, yang masih dibuat secara darurat dengan toilet portabel seadanya.
Bagi yang berniat membeli makanan pun tersedia di rest area ini, namun belum berbentuk rumah makan.
Baca: Jangan Tergesa-gesa Makan Besar Saat Berbuka Puasa, Simak Tips Memilih Hidangan
Melainkan masih berupa warung tenda.
Penerangan jalan juga nampaknya belum berfungsi sebagaimana mestinya.
Akan tetapi, sejumlah kendaraan pribadi dan truk sudah terlihat wara-wiri di tol sepanjang 141 kilometer ini.
Di sisi lain, ia mengakui pembangunan rest area hingga pom bensin membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Baca: Seminggu Lalu Keluar Penjara, Residivis Ini Sudah Sikat 4 Motor
Namun, mantan Karoprovos Divpropram Polri itu mengharapkan semua fasilitas bagi para pemudik sudah dapat dinikmati saat arus mudik digelar.
Sehingga para pemudik di jalur Sumatera ini dapat secara nyaman melaksanakan aksi mudiknya di jalanan.
"Mudah-mudahan menjelang operasi ketupat setidak-tidaknya mendekati 28, 29 (Mei) sudah terlihat, ini perkembangan sudah sangat lebih baik," katanya.
Sistem satu arah
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri melakukan persiapan dan pengecekan jalur mudik di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (10/5/2019).
Di Pelabuhan Merak, Refdi Andri mendengarkan pemaparan dari Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Wibowo terkait rekayasa yang akan diberlakukan apabila kemacetan terjadi.
Wibowo mengatakan sistem one way akan diberlakukan di Jalan Tol Tangerang-Merak apabila kondisi kemacetan mencapai Km 93 atau Gerbang Tol Cilegon Barat.
Sistem ini akan diberlakukan situasional atau tergantung kondisi di lapangan.
Baca: Pacar Chef Juna Atries Angel Kesal Ditanya Soal Privasi dan Peringatkan Netizen
"Kami simulasikan untuk kegiatan transportasi semuanya akan dijadikan satu pintu, walaupun saat ini dua arah, namun untuk puncak mudik nanti ini akan kami keluarkan seluruhnya, jadi tidak ada masuk tol Merak," ujar Wibowo, di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (10/5/2019).
Ia menjelaskan apabila lalu lintas di Cikuasa Atas mulai padat akan ada pengalihan kendaraan ke luar Cilegon Barat dan Cilegon Timur.
Nantinya kendaraan dari jalan tol pun akan dialihkan kepolisian masuk ke jalur arteri.
"Untuk GT (Gerbang Tol) Merak, Cikuasa atas digunakan dua arah balik menuju/dari Merak, tapi pada saat puncak mudik kami akan simulasikan apabila gerbang tol ini terjadi peningkatan volume kendaraan ke pelabuhan," jelasnya.
Baca: Jokowi dan Sejumlah Pejabat Negara Buka Puasa Bersama di Rumah Zulkifli Hasan
Di sisi lain, Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri pun membenarkan hal tersebut.
"Tadi dijelaskan oleh Dirlantas bahwa tol paling ujung KM 98. Mana kala ada antrean sampai KM 95, 94 akan dilakukan rekayasa," kata Refdi.
Mantan Karoprovos Divpropram Polri itu menyebut jalur-jalur alternatif yang dipersiapkan sudah cukup memadai bagi para pemudik yang akan menuju Pelabuhan Merak.
"Saya kira jalur-jalur alternatif yang disampaikan cukup memadai untuk pergerakan kendaraan yang kita alihkan menuju Pelabuhan Merak. Demikian juga kembalinya, tidak ada hal khusus dan krusial," kata jenderal bintang dua itu.
"Selama jalan yang kita tentukan untuk pengalihan itu cukup baik dan pengaturannya maksimal, pengaturan jalannya pun akan patuh. Itu semuanya untuk kepentingan masyarakat kita," kata Refdi.