JK: Berlebihan Tuduhan Petugas KPPS Diracun
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun angkat bicara, ia mengatakan tuduhan tersebut berlebihan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu beredar informasi terkait penyebab seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Bandung meninggal dunia saat bertugas dalam pemilu serentak 17 April lalu, karena diracun.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun angkat bicara, ia mengatakan tuduhan tersebut berlebihan.
Menurutnya, motif tersebut tidak masuk akal hanya untuk mendapatkan suara.
"Mungkin tuduhan bahwa itu diracun itu berlebihan saya kira kalaupun benar diracun
Motif nya apa ? mau dapat suara ? Bagaimana mungkin jadi segala sesuatu harus kita periksa motifnya dan memang tidak ketemu motifnya," kata JK, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Baca: Penurunan Harga Tiket Pesawat Segera Ditetapkan, Ini Harga Tiket Terbaru untuk Mudik Lebaran
Saat disinggung terkait permintaan visum korban yang meninggal tak wajar, oleh calon presiden Prabowo Subianto, JK mengingatkan hal itu harus mendapatkan izin dari keluarga
"Itu terserah keluarganya, visumkan harus izin keluarga," ucapnya.
Baca: Sekretaris Pribadi Menpora Pernah Terlihat di Ruang Kerja Sekjen KONI
Tercatat, sekitar 456 petugas KPPS gugur dalam pesta demokrasi 5 tahunan lalu.
Saat ini, KPU masih terus melakukan verifikasi baik untuk korban meninggal dan sakit hingga 22 Mei 2019.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Arief Budiman telah memastikan tak ada petugas KPPS yang meninggal karena diracun.
"Tidak ada sampai saat ini, tidak ada laporan yang menyatakan meninggal karena keracunan," ujar Arief, Minggu kemarin (12/5/2019).
Dibantah
Beredar isu ada petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Bandung meninggal karena diracun ramai beredar di media sosial.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Arief Budiman membantah kabar tersebut.
Arief Budiman memastikan tak ada petugas KPPS yang meninggal karena diracun.
"Tidak ada sampai saat ini, tidak ada laporan yang menyatakan yang meninggal ini karena keracunan, itu tidak ada," kata Arief Budiman dikutip dari Kompas.com pada Minggu (12/5/2019).
Arief Budiman mengatakan, berdasarkan laporan para petugas KPPS yang meninggal dunia itu kebanyakan sudah mempunyai riwayat penyakit sebelumnya.
Oleh karena itu, mereka sampai meninggal dunia karena kelelahan.