Berbuka Bersama Jakarta Bahagia, Upaya Hilangkan Ketimpangan Sosial
Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar serangkaian kegiatan buka puasa bersama untuk warga Jakarta
Editor: Content Writer
Demi menyemarakkan kebaikan selama bulan suci Ramadan 1440 Hijriyah, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar serangkaian kegiatan buka puasa bersama untuk warga Jakarta yang bertemakan “Berbuka Bersama Jakarta Bahagia”.
BBJB yang dikelola ACT kali ini akan menyasar puluhan rukun tetangga (RT) di dua wilayah, yakni Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ketimpangan sosial masih terjadi hampir di setiap kota besar, terutama di seantero Jakarta.
Ketimpangan itu dapat dilihat dari sisi jarak antar kota yang semakin tipis, sementara perbedaan di dalam kotanya semakin besar bahkan meluas.
“Banyak yang mengadakan buka puasa bersama, di waktu yang sama banyak juga makanan sisa yang terbuang. Padahal, di waktu yang sama pula, banyak warga yang berbuka tanpa mengkonsumsi secuil pun nasi,” ungkap Anies saat acara penandatanganan kerja sama di Balai Agung Pemprov DKI Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Maka, kehadiran BBJB untuk kedua kalinya menjadi upaya untuk menghilangkan ketimpangan sosial tersebut. Anies pun berharap, kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat dan lembaga kemanusiaan bisa terus terjadi.
Sehingga akan ada lebih banyak lagi warga yang bisa merasakan kebahagiaan bulan suci Ramadan.
“Saya merasakan langsung di lapangan bagaimana rasa bahagia itu terasa, apalagi kalau menyaksikan lansia dan anak-anak. Mereka bisa merasakan makanan berbuka puasa yang lebih baik, mungkin jauh dari apa yang biasa mereka konsumsi. Saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menunaikan pahala lewat memberikan kebahagiaan kepada mereka lewat panganan terbaik untuk berbuka bersama,” kata Anies.
Serupa dengan tahun sebelumnya (1439 H), BBJB yang dikelola ACT dan Pemprov DKI Jakarta juga dikemas dalam bentuk dapur umum.
Vice President ACT Ibnu Khajar menjelaskan, Dapur Umum BBJB nantinya akan melibatkan masyarakat di masing-masing RT untuk ikut berkontribusi.
Sehingga, tujuannya menjadi satu-kesatuan: BBJB menjadi ikhtiar bersama dalam menghilangkan ketimpangan di Jakarta sekaligus mengentaskan kemiskinan.
“Mungkin bagi kita yang orang biasa, berbuka puasa bukan sesuatu yang sulit, berbeda bagi mereka yang kurang mampu, itu menjadi sangat luar biasa. Alhamdulillah, BBJB kembali digelar, semoga kami bisa terus melayani masyarakat dengan memberikan panganan bergizi untuk berbuka mereka,” terang Ibnu.
Acara penandatangan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan sejumlah lembaga kemanusiaan, termasuk ACT, juga dihadiri oleh perwakilan dari enam wilayah sekaligus yang tercakup dalam pemerintahan DKI Jakarta.
Enam wilayah itu antara lain Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. (*)