Ibunya Yakin Anak Lugu dan Bukan Teroris, Polisi Sebut 2015 Lalu AH ke Suriah Gabung ISIS
ang ibu menganggap anaknya lugu dan tak percaya anaknya diduga terlibat jaringan terorisme. Namun data polisi, AH pernah berangkat ke Suriah
Editor: Sugiyarto
"Berperan di ISIS di Suriah bagian logistik, memiliki tugas survei, mengambil foto video tentang pembagian logistik di Suriah," tutur Dedi.
Sementara itu, terduga teroris AM alias Farel diketahui pernah mencoba berangkat ke Suriah melalui Turki sebanyak dua kali.
Namun, kedua upayanya tidak berhasil.
"Keterlibatan yang bersangkutan berangkat ke Suriah tapi hanya sampai Turki, tertangkap kemudian dideportasi ke Indonesia. Kemudian yang bersangkutan berangkat lagi ke Suriah yang kedua, sama, di Turki ditangkap lagi sehingga dideportasi ke Indonesia yang kedua," ujarnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sembilan terduga teroris pada Selasa (14/5/2019).
Sebanyak delapan terduga teroris ditangkap di Jawa Tengah, dengan inisial AH alias Memet, A alias David, IH alias Iskandar, AU alias Al, JM alias Jundi alias Diam, AM alias Farel, AS alias Tatang, dan TT alias Darma.
Penangkapan dilakukan di beberapa tempat, di antaranya Grobogan, Sukoharjo, Kudus, dan Jepara.
Kemudian, satu terduga teroris lainnya ditangkap di wilayah Jawa Timur, dengan inisial JP. (*)
Ibunya Tak Percaya Anaknya Teroris
Di mata ibunya, terduga teroris berinisial AH adalah orang lugu, sehingga ia tak percaya anaknya terlibat jaringan terorisme.
Ia mendapat kabar anaknya telah ditangkap oleh tim Densus 88 di Grobogan dari kepala dusun setempat.
Ia pun terkejut, AH, anak pertamanya, dikaitkan dengan jaringan terorisme. Sepengetahuan MS, sang bunda, anaknya sedang bekerja di Semarang, Jawa Tengah.
Namun, tiba-tiba kabar ditangkapnya AH oleh densus, mengejutkan seluruh keluarga di Magelang.
"Mas, AH itu biasa-biasa saja, Bukan yang macam-macam. Dakwah-dakwah juga tidak bisa. Anaknya lugu dan pendiam."