Ini Tujuan BPN Prabowo-Sandi Paparkan Dugaan Kecurangan Pemilu
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memaparkan kecurangan-kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selasa (14/5/2019) kemarin, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memaparkan kecurangan-kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan tujuan pihaknya memaparkan kecurangan di Pilpres 2019 adalah agar publik mengetahui sikap formal mereka.
Dahnil mengatakan sebenarnya temuan fakta di lapangan tentang kecurangan Pilpres 2019 sudah disampaikan ke Bawaslu maupun KPU RI.
“Ini adalah ungkapan ke publik supaya mereka tahu sikap formal kami seperti apa, sebenarnya temuan-temuan kecurangan sudah kami sampaikan bahkan sebelum Pemilu, tapi seperti Pak Djoko Santoso (Ketua BPN) bilang kalau temuan tak ditindaklanjuti maka pihak kami menolak hasil penghitungan suara KPU RI,” tegas Dahnil.
Baca: Angka Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi yang Berubah dari 62 Persen Menjadi 54 Persen
Baca: Amien Rais: Pak Wiranto Perlu Dibawa ke Mahkamah Internasional
Dahnil meyakini apa yang disampaikan oleh pihaknya tak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
“Karena iti suara rakyat juga,” imbuhnya.
Namun Dahnil tak menjelaskan secara rinci perbedaan antara penghitungan KPU RI dengan hasil penghitungan pihak BPN jika fakta-fakta kecurangan yang ada dikoreksi.
“Yang kami paparkan adalah kecurangan melalui Situng, DPT, dan sebagainya, kami ingin pastikan bahwa praktek kecurangan tidak ada karena kecurangan yang kami temukan ada dari hulu hingga hilir,” pungkasnya.