Kelompok Persahabatan Italia-Indonesia Siap Dibentuk
Italia adalah konsumen CPO terbesar ketiga di Indonesia, dengan pembukuan impor CPO dari Indonesia sebesar 215,4 juta dollar AS.
Editor: Content Writer
Memperingati 70 tahun hubungan Indonesia dan Italia yang jatuh pada tahun 2019 ini, Chamber of Deputies (DPR) Italia mengungkapkan kesiapannya membentuk Kelompok Persahabatan dengan DPR RI.
Diharapkan, hal ini dapat memperkokoh kerja sama antar parlemen kedua negara, serta untuk menggali ragam pandangan terkait upaya memperkuat daya saing masing-masing negara dalam lingkup integrasi ekonomi kawasan.
Hal ini terungkap saat pertemuan Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ke Gedung Parlemen Italia (Palazzo Montecitorio) di Roma, Italia, Selasa (14/5/2019).
Delegasi BKSAP DPR RI terdiri dari Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua BKSAP Juliari Batubara, Wakil Ketua BKSAP Dave Akbarshah Fikarno, serta dihadiri Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani.
“Pada kesempatan ini, DPR RI ingin mendengar pengalaman yang dimiliki Italia dalam berbagai keunggulan komparatif seperti dalam sektor pariwisata, lingkungan hingga pendidikan,” jelas Ketua Delegasi BKSAP DPR RI Juliari Batubara yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Kerja (Panja) Kerja Sama Ekonomi Regional (KER) BKSAP DPR RI.
Dalam pertemuan tersebut, kedua parlemen juga berbagi pandangan terkait isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan perubahan iklim.
Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf (F-Demokrat) menyampaikan bahwa berbagai aktivitas parlemen untuk mendukung SDGs telah dilakukan termasuk dalam forum internasional.
Selain di IPU, Indonesia juga menjadi penggagas World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPSD), sebuah forum global antarparlemen yang membahas isu pembangunan berkelanjutan secara mendalam. Forum tersebut sukses terselenggara selama dua tahun.
“Kami mengundang Italia untuk berpartisipasi aktif dan hadir dalam WPSD tahun 2019, sekaligus menjadi anggota Komite Eksekutif dari Forum tersebut,” undang Nurhayati.
Nilai perdagangan Indonesia dengan Italia mengalami peningkatan sejak tahun 2016. Pada 2018, total perdagangan mencapai 3,7 miliar dollar Amerika Serikat dengan surplus bagi Indonesia sebesar 80,7 juta dollar AS.
Sejumlah komoditas utama ekspor Indonesia ke Italia di antaranya batu bara, minyak kelapa sawit, kopi, garmen, sepatu kulit, dan sebagainya. Italia adalah konsumen CPO terbesar ketiga di Indonesia, dengan pembukuan impor CPO dari Indonesia sebesar 215,4 juta dollar AS.(*)