Adian Napitupulu Bicara Dalang Kerusuhan 22 Mei
"Dengan teknologi dan sumber daya yang di miliki tentunya Polisi mampu mengumpulkan semua bukti bukti itu," ujar Adian.
Editor: Hasanudin Aco
Data Kepolisian, para terduga provokator menerima uang masing-masing Rp 300.000.
"Amplopnya sudah ada tulisan masing-masing Rp 300.000 per hari. Sekali datang dikasih duit," kata Dedi.
Bahkan ada dua tersangka terafiliasi ISIS Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyatakan, polisi menangkap dua tersangka yang hendak ikut dalam aksi massa.
Menurut Iqbal, keduanya merupakan anggota Kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang terafiliasi dengan ISIS.
"Dari keterangan dua tersangka tersebut, mereka memang berniat untuk berjihad pada aksi unjuk rasa tanggal 21-22 (Mei). Kami menemukan bukti yang sangat kuat," ujar Iqbal.
Ganjar sebut sengkuni
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendukung penuh langkah aparat keamanan menangkap para perusuh dalam aksi 22 Mei di Jakarta.
Pihak-pihak yang membuat kerusuhan di sejumlah tempat di Ibukota adalah kelompok liar yang ingin menceraiberaikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ganjar mengatakan, dirinya menyebut pihak yang membuat huru hara di Jakarta sebagai kelompok liar.
Hal itu karena ia berpegang pada penuturan Prabowo Subianto pada konferensi pers di kediamannya di Kertanegara pada Selasa 21 Mei lalu.
Saat itu Prabowo menyatakan bahwa dirinya akan melakukan upaya hukum sesuai konstitusi dengan menggugat hasil Pemilihan Presiden 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Prabowo juga menyeru kepada seluruh pendukungnya untuk tetap tertib.
Ia mengarahkan relawan dan simpatisan mencari keadilan sesuai konstitusi, tetap menjaga keamanan dan ketertiban umum serta selalu menjaga agar aksi-aksi menyampaikan pendapat di depan umum selalu dilaksanakan dengan damai berakhlak dan konstitusional.
“Kalau Pak Prabowo sudah bilang akan ke MK dan menyerukan pendukungnya tertib, berarti kalau masih ada yang rusuh kan massa liar. Saya mendukung kepolisian yang di-back up penuh TNI untuk menangkap para perusuh itu,” tegas Ganjar di rumah dinas gubernur Puri Gedeh Semarang, Kamis (23/5).
Politikus PDIP itu menduga para perusuh dikendalikan oleh sengkuni.
Sengkuni ini adalah orang yang memprovokasi massa dengan narasi tertentu sehingga membuat mereka menjadi tidak percaya dengan pemerintah dan aparat keamanan.
Selain itu, adanya pengerahan massa tak dikenal dari luar Jakarta dan ditemukannya amplop berisi uang, batu-batu di sebuah mobil, dan senjata api membuktikan para perusuh ini dikendalikan oleh pihak tertentu yang memiliki niat tidak baik terhadap NKRI.
“Ada sengkuni yang memprovokasi, mereka ingin sesama anak bangsa berselisih, ada setingan tertentu yang sengaja membuat rusuh republik ini. Saya mengutuk keras pola-pola semacam ini. Polri dibantu TNI harus mengusut siapa yang mengotaki perusuh ini,” tegas Ganjar.
Ganjar menerangkan, sejak awal mendorong masyarakat untuk menerima apapun hasil pemilu dengan lapang dada, sportif dan kesatria.
Apabila ada yang tidak puas, konstitusi telah menyediakan jalur yakni menggugat ke MK.
"Kalau mengikuti mekanisme, rakyat akan tenang. Sayangnya ada yang memprovokasi dengan istilah people power-nya itu, massa kalau sudah di jalan kan mudah digosok, jadilah bentrok seperti ini,” katanya.
Melihat kondisi yang seperti itu, Ganjar mengajak seluruh elite politik untuk segera mengambil sikap.
Para tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat harus bertindak cepat untuk mengademkan suasana.
"Sekarang semua membutuhkan ketenangan batin, ketenangan hati. Maka saya saya minta para tokoh ayo segera mengademkan situasi dengan menunjukkan kedamaian. Kami rindu dan sangat berharap pak Jokowi dan pak Prabowo bisa bersalaman, berfoto bersama dan saling berangkulan untuk mendinginkan situasi ini," harapnya.
Baca: Jokowi Mulai Sebut Nama Calon Menteri Sekaligus Kriterianya
Baca: Istri Mustofa Nahrawardaya Beberkan Kronologis Penangkapan Suaminya
Baca: Kronologis Pria Bunuh Diri Loncat dari Lantai 6 Gedung ITC Cempaka Mas
Baca: Cara Mendapatkan Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadan, Lengkap dengan Doa