Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ani Yudhoyono Menangis Dituduh Jadi Penyebab SBY Tak Ikut Kampanye, SBY: Saya Sungguh Bersedih

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedih atas tuduhan warganet terhadap istrinya, Ani Yudhoyono, yang dianggap jadi penyebab dirinya tak ikut kampanye.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ani Yudhoyono Menangis Dituduh Jadi Penyebab SBY Tak Ikut Kampanye, SBY: Saya Sungguh Bersedih
Youtube Demokrat TV
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedih atas tuduhan warganet terhadap istrinya, Ani Yudhoyono, yang dianggap jadi penyebab dirinya tak ikut kampanye. 

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedih atas tuduhan warganet terhadap istrinya, Ani Yudhoyono, yang dianggap jadi penyebab dirinya tak ikut kampanye.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bersedih atas tuduhan warganet terhadap istrinya, Ani Yudhoyono, yang dianggap jadi penyebab dirinya tak ikut kampanye.

Hal itu disampaikan SBY menanggapi perundungan terhadap istrinya, Ani Yudhoyono, yang tengah sakit, di media sosial.

"Karenanya ketika beberapa saat lalu ada kalangan yang menuduh dan mencerca kami berdua bahwa seolah sakitnya Ibu Ani itu hanya jadi alasan bagi SBY untuk tidak berkampanye, saya sungguh bersedih. Dan Ibu Ani harus meneteskan air matanya mendengarkan tuduhan itu," ujar SBY melalui siaran video dari Singapura yang diputar di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Senin (27/5/2019), dikutip dari Kompas.com.

SBY membantah sakitnya Ani Yudhoyono menjadi penyebab dirinya tak ikut kampanye terbuka Pilpres 2019.

Baca: SBY Berharap Jokowi dan Prabowo Segera Bertemu

Baca: Lewat Sebuah Rekaman Video, SBY Berujar: Akibat Bertemu Jokowi, AHY, Saya dan Demokrat Diserang

SBY menjelaskan, ia dan istri justru berkampanye ke beberapa daerah, lima hari sebelum memeriksakan istrinya tersebut ke Singapura.

Ia juga mengungkapkan, selama delapan hari, mereka berkeliling ke Sumatera Utara dan Aceh yang jarak tempuhnya bisa mencapai ratusan kilometer.

Berita Rekomendasi

Setelah itu, SBY baru memeriksakan istrinya ke Singapura karena kondisi fisik Ani yang menurun.

"Mungkin mereka (yang mencerca) adalah saudara kami Muslimin atau Muslimat," ujar SBY, dilansir Kompas.com.

SBY juga berdoa kepada para perundung istrinya di media sosial agar keluarga mereka tidak terkena penyakit seperti yang diderita Ani.

"Di bulan suci Ramadhan ini saya doakan agar yang bersangkutan dan keluarga yang disayanginya tidak sakit kanker darah seperti yang diderita Ibu Ani. Agar tak perlu merasakan penderitaan dan perjuangan hidup yang dijalani Ibu Ani siang dan malam," lanjut SBY.

Dikutip dari Tribunnews.com, SBY sebenarnya ingin untuk melakukan safari kampanye karena elektabilitas Demokrat hanya empat persen.

Namun, SBY bersyukur bahwa elektabilitas Demokrat kini tidak serendah yang disampaikan oleh lembaag survei.

"Berkat kerja keras komandan Kogasma dengan jajarannya, dan tentunya kegigihan para Caleg bersama timsesnya, meskipun tidak sesuai dengan harapan kita, namun tidak serendah yang disampaikan lembaga survei," pungkasnya.

Baca: SBY Ungkap Rencana Pertemuan dengan Prabowo Setelah Pilpres yang Mendadak Dibatalkan

Baca: Kata SBY, Tidak Ada Alasan AHY Menolak Undangan Jokowi

Ferdinand Hutahean dan Jansen Sitindaon Mundur dari Koalisi Pendukung Prabowo-Sandi

Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengeluarkan pernyataan keras melalui akun Twitter-nya.

Dia mengaku berhenti mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dilansir Kompas.com, Ferdinand beralasan tak terima jika Any Yudhoyono dirundung di media sosial.

"Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI." tulis Ferdinand di akun Twitternya, pada Minggu (19/5/2019).

Ketika dikonfirmasi, Ferdinand mengakui pernyataannya itu.

Dia tidak terima Ani Yudhoyono diserang oleh para pendukung Prabowo-Sandiaga di media sosial.

Mereka menuduh Ani tidak benar-benar sakit.

Ferdinand mengaku juga akan mengusulkan kepada partai untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

"Ya, itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur. Tapi apakah akan disetujui, saya tidak tahu. Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tdak bisa dibiarkan," ujar dia, mengutip dari Kompas.com.

Baca: SBY: Etika yang Kita Junjung Tinggi Menerima Kekalahan

Baca: SBY Singgung Orang yang Bully Ani Yudhoyono di Medsos

Ferdinand mengatakan, selama ini Partai Demokrat kerap diserang karena sikap politiknya.

Dia mengaku tidak pernah mempermasalahkan serangan-serangan itu.

Namun, menyerang Ani Yudhoyono yang sedang dalam keadaan sakit menurut dia tidak bisa ditoleransi.

"Kalau sudah masuk ke ranah kemanusiaan, tidak bisa ditoleransi," kata Ferdinand.

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, juga undur diri dari koalisi pendukung Prabowo-Sandi.

Jansen Sitindaon mengaku sikap mundurnya sebagai sikap pribadinya.

Ia mengaku sudah tidak nyaman lagi berada di barisan pendukung paslon nomor urut 02 tersebut.

"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Dan saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan Pak Prabowo ini," kata Jansen ketika dikonfirmasi, Minggu (19/5/2019) malam, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Jansen juga menanggapi tuduhan warganet kepada Ani yang dikira hanya berpura-pura sakit.

Selain itu, warganet juga menudhu Demokrat diam-diam ingin bergabung dengan Jokowi.

Baca: Tim Prabowo-Sandi Jadikan Pidato SBY Soal Oknum Intelijen Tak Netral Jadi Bukti Gugatan di MK

Baca: BPN Masukkan Pidato SBY soal Oknum Intelijen Tak Netral sebagai Salah Satu Bukti Gugatan ke MK

Menanggapi hal itu, Jansen menegaskan Ani betul-betul sedang sakit.

"Bukan bohongan seperti tuduhan buzzer di media sosial Twitter ya," kata dia.

Jansen mengatakan, Prabowo sendiri sudah pernah menjenguk langsung ke Singapura.

Banyak tokoh lain yang juga menjenguk Ani.

Bahkan, foto-foto perawatan mantan ibu negara itu juga banyak dibagikan di media sosial.

Oleh karena itu, dia menilai para buzzer itu sudah keterlaluan jika sampai menyudutkan Ani Yudhoyono.

"Mungkin kalau hanya menyerang kami kader-kader Demokrat, masih bisalah kami menerimanya. Silakan serang kami sekeras mungkin. Tetapi ini sudah menyerang Ibu Ani, sudah tidak pantas dan beradab," ujar Jansen.

(Tribunnews.com/Citra Anastasia/Taufik Ismail/Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Jessi Carina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas