Soekarno Tiba-tiba Berhenti Pidato Pasca G30S/PKI Akibat Selembar Nota dari Ajudan, Isinya Mencekam
Ketika sedang berpidato, Soekarno tiba-tiba diberi selembar nota oleh ajudannya. Berisi sesuatu yang penting, sekaligus mencekam
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM - Bagi masyarakat Indonesia, peristiwa G30S/PKI merupakan peristiwa yang sulit dilupakan.
Sebab, peristiwa tersebut telah memakan korban para petinggi TNI.
Tepatnya, sebanyak enam jenderal TNI, dan seorang perwira menjadi korban penculikan G30S/PKI.
Mereka kemudian dibawa ke kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Di tempat itu, mereka mengalami siksaan, hingga menemui ajal.
Walaupun, sebagian lagi ada yang meninggal saat proses penculikan oleh Pasukan Resimen Cakrabirawa.
Pasca peristiwa tersebut, situasi politik, khususnya di Jakarta pun semakin memanas.
Para mahasiswa yang tergabung dalam KAMI pun melakukan aksi, dan mendesak pemerintahan Soekarno membubarkan PKI.
Dalam buku "Soeharto, Bagaimana Ia Bisa Melanggengkan Kekuasaan Selama 32 Tahun?", karangan Peter Kasenda, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No 41/Kogam/1966 yang berisi pembubaran KAMI.
Namun, hal itu tak menyurutkan desakan para mahasiswa.