Harga Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Banyak Alihkan Transportasinya ke Kapal Laut
Lebaran tahun ini bisa dibilang menjadi berkah bagi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI. Di saat harga tiket pesawat melambung tingg
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lebaran tahun ini bisa dibilang menjadi berkah bagi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI.
Di saat harga tiket pesawat melambung tinggi, kapal laut menjadi alternatifnya.
“Kami memprediksi akan terjadi kenaikan penumpang sebesar 3,5% dibanding realisasi tahun 2018 yang mencapai 604.202 akan naik menjadi 625.599 pelanggan pada lebaran 2019,” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PELNI, Yahya Kuncoro dalam keterangan persnya, Kamis (30/5/2019).
Untuk melayani para pemudik, PELNI dapat mengoperasikan seluruh armadanya pada angkutan lebaran 1440 H Tahun 2019.
Armada trayek nusantara yang seluruhnya 26 kapal telah dilakukan perawatan tahunan atau docking tepat waktu menjadi kunci keberhasilan dalam kelancaran angkutan lebaran tahun 2019 ini.
Pengoperasian 26 kapal trayek nusantara saat lebaran berdampak positif bagi kinerja perseroan, penumpang PELNI naik 28 persen sejak H-15 hingga H-6, penumpang yang diangkut mencapai 196.630 tahun lalu 152.901 pelanggan.
Baca: Paramedis Ungkap Kondisi Goo Hara Ketika Pertama Kali Ditemukan Usai Racuni Dirinya Sendiri
Baca: Sambil Duduk di Lantai, Suzy Berikan Tanda Tangannya untuk Fans
Baca: Kementerian Kominfo Tutup 61.000 Akun Penyebar Hoaks di Aplikasi Whatsapp
Baca: Bayi Kembar Langka Lahir Prematur, 30 Menit Kemudian Dokter Menghampiri sang Ibu Sambil Berkata Maaf
Yahya Kuncoro mengatakan, kapal-kapal yang beroperasi di wilayah Barat yaitu Sumatera Port, wilayah Tengah Kalimantan Port, Sulawesi Port dan wilayah Timur Papua Port semua berjalan aman, tertib dan lancar.
Seluruh penumpang telah terangkut sejak H-15 dengan kapal reguler dan penambahan frekuensi.
Total kapal dari Papua Port sebanyak 10 kapal menuju ke Sulawesi Port dan Jawa Port sebanyak 7 kapal terdiri KM. Gunung Dempo, KM. Dobonsolo, KM. Ciremai, KM. Nggapulu, KM. Labobar, KM. Sinabung dan KM, Tidar.
"Semua kapal dari Papua Port menuju Sulawesi dan Jawa Port, Alhamdulillah telah mampu mengangkut penumpang yang naik cukup signifikan dengan aman,lancar, tertib dan selamat sampai tujuan," terang Yahya Kuncoro.
Selain dari Papua Port, untuk kapal dari Sulawesi Port ke Jawa Port ada 9 kapal, Kalimantan Port dengan pemberangkatan dari Balikpapan, Batu Licin, Sampit, Kumai dan Pontianak diantaranya KM. Labobar. KM. Dorolonda, KM. Sinabung,KM. Lambelu, KM. Bukit Siguntang, KM. Umsini, KM. Kelimutu, KM. Awu, KM. Bukit Raya, KM. Binaiya, KM. Leuser, KM. Wilis, KM. Lawit dan KM. Egon "Untuk Kalimantan Port ada 14 dalam melayani pemudik," lanjutnya.
Sementara untuk wilayah Sumatera dan Kepulauan Riau menuju Jawa Port ada 4 kapal, KM. Dorolonda, KM. Kelud, KM. Umsini, KM. Bukit Raya.
"Armada untuk melayani wilayah Sumatera dan Kepulauan Riau terdiri 3 kapal tipe 2000 pax dan 1 kapal tipe 1000 pax. dengan armada tersebut diharapkan mampu memenuhi permintaan masyarakat yang dalam 4 bulan terakhir naik signifikan selain itu peningkatan layanan untuk kenyamanan penumpang telah dilakukan salah satunya di Batam dengan pemasangan tenda," kata Yahya.
Kenaikan jumlah penumpang PELNI dari Januari-April naik dari 852.255 menjadi 1.172.143 pelanggan atau naik rata-rata 38% per bulan dibanding tahun 2018 lalu. Pada angkutan lebaran permintaan angkutan cukup tinggi.
Pada angkutan lebaran 2019 ini PELNI mengoperasikan 26 kapal trayek nusantara dengan 83 pelabuhan singgah melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut menjadi 54.967 pax atau seat sudah termasuk kapasitas toleransi yang telah disetujui Kemenhub.
Selain itu PELNI juga mengoperasikan 46 trayek kapal perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari.
“Alhamdulillah 26 kapal trayek nusantara dapat melayani mudik lebaran 1440 H tahun 2019 ini”, kata Yahya Kuncoro.