BPIP Nilai Indonesia Tidak Akan Terpecah Karena Disatukan Pancasila
Romo Benny Susetyo, meyakini bangsa Indonesia tidak akan terpecah meski mengalami polarisasi akibat Pemilu 2019.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Satuan Tugas Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo, meyakini bangsa Indonesia tidak akan terpecah meski mengalami polarisasi akibat Pemilu 2019.
Menurut Romo Benny, Pancasila menjadi modal ideologi bagi bangsa Indonesia sehingga tidak berpengaruh bagi masyarakat.
Baca: Cerita WNI di Singapura yang Bertemu Langsung SBY Setelah Ani Yudhoyono Meninggal
"Hampir 8 bulan kampanye dipenuhi oleh hoaks, kebencian, tapi masyarakat mampu mengendalikan itu. Itu mengapa Pancasila menjadi jiwa raga bangsa ini. Kalau tanpa Pancasila kita bisa terpecah belah," ujar Romo Benny di D'consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2019).
Menurut Romo Benny, masyarakat mampu menghadapi gelombang hoaks karena mampu mengelola kemajemukan.
Dirinya optimis Indonesia tidak ada terpecah belah seperti di Suriah yang mengalami perang saudara.
Baca: Kesedihan Cucu Iringi Kepergian Ani Yudhoyono, Unggah Foto Lawas dan Tuliskan Pesan Mengharukan
"Saya yakin nggak, karena kita berbeda dengan situasi dengan Suriah dan Arab Spring karena bangsa ini sejak awal multikultur," tutur Romo Benny.
Meski begitu, Romo Benny meminta para elit yang berseberangan untuk melakukan rekonsiliasi.
Hal ini dilakukan untuk menghentikan riak yang terjadi di masyarakat.
"Kalau masyarakat damai-damai saja, yang peran kan elit. Masyarakat bawah gak ada masalah. Butuh kedewasaan elit," kata Romo Benny.
Jokowi singgung soal berita bohong
Presiden Jokowi mengatakan masyarakat patut bersyukur karena Bangsa Indonesia dianugerahi Pancasila yang menjadi pemandu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Puji dan Syukur kehadiran Tuhan YME, Allah SWT, Bangsa Indonesia dianugerahi Pancasila yang juga jadi rumah bersama bagi seluruh komponen bangsa," ucap Jokowi dalam amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2019) pagi.
Jokowi melanjutkan nilai-nilai luhur Pancasila juga harus menjadi pemandu dalam kehidupan bermasyarakat.
Dia juga mengakui menjunjung tinggi nilai Pancasila bukan hal mudah terlebih kini tantangan semakin berat.
Baca: Ani Yudhoyono Drop dan Masuk ICU Lagi, Annisa Pohan Memohon Bantuan Doa
"Terkhusus tantangan dalam teknologi informasi, karena semakin memberi ruang kepada berita bohong hingga ujaran kebencian dan fitnah," tegas Jokowi.
Indonesia sebagai sebuah negara besar dan majemuk, secara sejarah telah membuktikan mampu mengatasi masa sulit malah kian kokoh.
"Setiap tantangan yang menganggu persatuan bangsa dan mengganggu Pancasila harus menambah kedewasaan kita," tambah Jokowi.