Politisi Nasdem: Timses Prabowo Kecewa dengan Sikap Muzakir Manaf soal Referendum Aceh
para tokoh yang menjadi tim sukses Prabowo-Sandi kecewa atas sikap Ketua Umum Partai Aceh,
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi mengungkapkan para tokoh yang menjadi tim sukses (timses) Prabowo-Sandi kecewa atas sikap Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem yang menggaungkan referendum Aceh.
Hal itu diungkapkannya karena permintaan referendum tersebut telah menjadi isu yang berkembang belakangan ini.
"Saya telah dihubungi oleh sejumlah tokoh partai dan aktivis politik yang terlibat dalam kampanye untuk pemenangan paslon 02 Prabowo-Sandi yang menjelaskan kepada saya bahwa mereka tidak setuju dan merasa terhina dengan sikap Muzakir Manaf atau Mualem yang meminta dilaksanakan referendum untuk kemerdekaan Aceh," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/5/2019).
"Mereka mengatakan, sikap Mualem ini karena kecewa Prabowo kalah dalam pemilihan presiden 2019 secara nasional," imbuhnya.
Baca: Jokowi Teringat Terakhir Kali Mudik dari Jakarta Naik Kereta Api Tahun 1985-1986
Baca: Harga Cabai Merah di Banda Aceh Tembus Rp 70.000 Per Kilogram
Politisi asal Aceh itu juga mengungkapkan para temannya yang kini berada di barisan capres-cawapres 02 itu menilai tindakan Mualem sebagai tindakan yang gegabah.
Itu karena seruan referendum merupakan ajakan yang inkonstitusional.
"Mereka mengatakan sangat kecewa dengan tindakan gegabah Mualem ini karena seruan ini benar-benar inkonstitusional. Karena UUD kita hasil amendemen pada tahun 1999, tidak memperkenalkan ada keputusan melalui referendum," tegasnya.
Taufiq pun khawatir ajakan Mualem dapat berimplikasi pada hubungan Aceh dengan pusat.
"Mereka juga khawatir, dengan langkah Mualem ini merusak hubungan antara pusat-Aceh yang telah terbina baik," pungkasnya.
Sebelumnya Mualem meminta agar kota Serambi Mekkah itu menggelar referendum.
Hal tersebut disampaikan Mualem dalam sambutannya pada peringatan Kesembilan Tahun (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5) malam lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.