Sosok Ani Yudhoyono di Mata JK dan Mufidah: First Lady yang Sangat Membantu Tugas Kenegaraan SBY
Ani Yudhoyono, dimata Jusuf Kalla dan Mufidah merupakan sosok pekerja keras, ibu negara yang siap dan sigap membantu SBY mengemban tugas kenegaraan
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Jusuf Kalla mengenang sosok Ani Yudhoyono.
Kebersamaan, Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri berlangsung pada tahun 2004-2009 saat SBY menjabat presiden dan Jusuf Kalla sebagai wakilnya.
Ani Yudhoyono, dimata Jusuf Kalla dan Mufidah merupakan sosok pekerja keras, yakni ibu negara yang siap dan sigap membantu SBY mengemban tugas kenegaraan.
Baca: Pemerintah Pastikan Prosesi Pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata Sudah Siap
"Bagi Pak JK dan Ibu Mufidah, Putri dari Jenderal TNI Sarwo Edi ini, seorang pekerja keras. Sebagai first lady Ibu Ani sangat membatu tugas-tugas kenegaraan dalam mendampingi Presiden SBY khususnya pada masa kebersamaan 2004-2009," ujar Juru Bicara Wapres Jusuf Kalla, Husain Abdullah, Sabtu (1/6/2019).
Jusuf Kalla pun menyampaikan duka cita mendalam atas kepergiaan Ani Yudhoyono, di Singapura, pukul 11.50 waktu setempat, Sabtu (1/6/2019).
Baca: Imbas Harga Tiket Pesawat Mahal, Pemilik Gerai di Bandara Juanda Rugi Omzet hingga 40 Persen
"Indonesia kehilangan putri terbaik bangsa, yaitu Ibu Ani," lanjut pesan tertulis tersebut.
Lebih lanjut, di mata Jusuf Kalla dan Mufidah, Ani Yudhoyono merupakan sosok yang peduli untuk memajukan kaum ibu dan perempuan serta anak-anak Indonesia.
"Semoga almarhumah diberikan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT," kata dia.
Jokowi ajak masyarakat doakan Ani Yudhoyono
Presiden Jokowi menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas wafatnya mantan ibu negara, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono.
Ucapan duka cita tersebut disampaikan Presiden Jokowi didampingi Ibu negara Iriana Jokowi dan Mensesneg Pratikno, Sabtu (1/6/2019) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
"Innalilahi wainailaihi riajun, Innalilahi wainailaihi riajun, Innalilahi wainailaihi riajun," kata Jokowi.
Baca: BPN Prabowo-Sandi Sampaikan Doa Untuk Mendiang Ani Yudhoyono
"Perkenankan, saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahamtullah ibu Kristiani Herrawati Binti Sarwo Edhie Wibowo, ibu Ani Yudhyono, istri Pak SBY pada usia 67 tahun,"
"Saya mengajak seluruh Rakyat Indonesia untuk bersama-sama berdoa bagi almarhumah, semoga, diterima dan diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, Khusnul Khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran. Demikian yang saya sampaikan," tutup Jokowi mengakhiri keterangan persnya.
Diberitakan sebelumnya, Ani Yudhoyono rencananya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2019) ba'da Dzuhur.
Baca: Renggut Nyawa Ani Yudhoyono, Awas Gejala dan Deret Makanan Ini Jadi Pemicu Kanker Darah
Besan SBY, Hatta Rajasa mengatakan jenazah Ani Yudhoyono terlebih dahulu disemayamkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.
Selanjutnya, Minggu (2/5/2019) pukul 07.00 jenazah Ani Yudhoyono diterbangkan ke Jakarta, ke rumah duka, kediaman SBY di Cikeas.
Kemudian jenazah Ani akan dimakamkam di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca: Pemerintah Berusaha Tekan Tingginya Angka Pemudik Motor
Hatta menambahkan Ani meninggal dunia pukul11.50 WIB dalam usia 67 tahun.
Ia meninggal dunia di National University Hospital, Singapura.
"Innalilahi wa inna ilayhi rojiun telah meninggal dunia Ibu Hajjah Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo ( Ani Yudhoyono) pada pukul 11.50," kata Hatta.
Ditidurkan
Dikutip dari kompas.com, Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto menyebut, sebelum tutup usia, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono tidak sadarkan diri.
“Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan,” ujar Terawan sebagaimana dikutip dari siaran Kompas TV, Sabtu (1/6/2019).
Terawan menjelaskan, tim dokter terpaksa memberikan obat tidur kepada Ani. Sebab, Ani sempat mengalami gagal nafas sehingga tim dokter perlu memasang alat bantu pernapasan atau respirator.
“Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk mensupport beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu,” ujar dia.
Terawan sekaligus mengklarifikasi bahwa penurunan kondisi kesehatan Ani semenjak Kamis kemarin, bukan disebabkan oleh faktor lain, semisal dampak kemoterapi atau lainnya.
Baca: Cara Mudah Mendapatkan Filter Instagram Flaying Face yang sedang Hits, Buruan Coba!
Baca: Jokowi Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Ani Yudhoyono: Seorang Ibu Negara dan Istri yang Setia
Terawan menegaskan, kepergian Ani disebabkan perjalanan penyakit kanker darah.
“Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri,” ujar Terawan.
Kini, jenazah Ani masih berada di ruang ICU. Tim dokter masih melakukan pelepasan peralatan medis yang sebelumnya melekat di tubuh almarhumah.
SBY disebut meminta waktu setengah jam untuk bersiap-siap di apartemennya dan akan kembali mendampingi almarhumah.
Rencananya, jenazah Ani akan dibawa ke Kedutaan Besar RI di Singapura untuk dimandikan sekaligus dishalatkan.
Pada Minggu (2/6/2019) pukul 7.00 waktu setempat, jenazah akan diterbangkan dari Singapura menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Hercules.
Setelah itu, jenazah akan dibawa ke kediamanan di Cikeas, Bogor, untuk disemayamkan.
Jenazah Ani Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu sore.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.