7 Fakta Terkait Dugaan Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Sukoharjo, Pelaku Pakai Headset
Peristiwa ledakan bom bunuh diri terjadi di Pos Pengamanan atau Pospam Kartasura, Senin (3/6/2019).
Editor: Hasanudin Aco
"Waktu saya lihat, kakinya masih bergerak," imbuhnya.
4. Kesaksian Dokter Jaga
Pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) atau Pos Polisi Tugu Kartasura diketahui masih hidup.
Pelaku sempat mendapatkan pertolongan pertama di RS PKU Muhammadiyah Kartasura.
Rumah sakit ini berjarak 100 meter dari lokasi kejadian.
Dokter jaga RS PKU Muhammadiyah Kartasura, Ahmad Farji Purna Aji, menjadi salah satu dokter yang menangani pelaku.
Ahmad mengatakan, pelaku dibawa oleh polisi ke rumah sakit dengan mobil patroli milik Polsek Kartasura yang dijaga ketat.
"Datang sebelum pukul 24.00 WIB dalam kondisi terluka cukup parah," katanya kepada TribunSolo.com di rumah sakit yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Senin (3/6/2019).
Ahmad menerangkan, dia bersama perawat melakukan pertolongan di IGD dengan memberikan infus atau oksigen.
"Ada luka yang dijahit," tuturnya singkat.
Tapi Ahmad enggan membeberkan bagian apa saja yang mendapat jahitan karena luka robek dari ledakan bom bunuh diri.
"Habis itu langsung dirujuk ke RS Ortopedi di Jalan Ahmad Yani, hanya berjarak beberapa KM dari sini," tuturnya.
5. Pelaku Tak Pernah Lagi ke Masjid
Dari informasi yang diperoleh TribunSolo.com, terduga pelaku bernama Rofik Asharudin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.