Lebaran Hari Kedua, 3.887 Wisatawan Serbu Kepulauan Seribu
Masyarakat sebagian besar berangkat menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem dan di saat musim liburan seperti hari ini
Penulis: Ria anatasia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mencatatkan, sebanyak 3.887 orang wisatawan melakukan wisata ke Kepulauan Seribu melalui Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Pusat pada hari kedua lebaran, Kamis (6/6/2019).
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Muara Angke, Capt. Handry Sulfian mengatakan Kepulauan Seribu menjadi salah satu tempat wisata favorit masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya.
Menurutnya, akses menuju Kepulauan Seribu adalah melalui jalur laut dengan menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem Jakarta Utara.
"Masyarakat sebagian besar berangkat menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem dan di saat musim liburan seperti hari ini, jumlah penumpangnya naik cukup signifikan," ujar Capt. Handry dalam keterangan resmi, Kamis (6/6/2019).
Padahal, menurut Capt. Handry, PT. Pelni juga menyiapkan kapal penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Kepulauan Seribu namun tetap saja keberangkatan dengan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem tetap menjadi favorit pilihan masyarakat.
"Perhari ini, sebanyak 3.887 orang wisatawan telah diberangkatkan dengan 22 kapal tradisional untuk berwisata ke Kepulauan Seribu. Alhamdulillah cuaca baik dengan tinggi gelombang 1 meter s.d. 2 meter dan kondisi aman dan tertib," papar Capt. Handry.
Untuk itu, pihaknya melakukan pengawasan naik dan turun penumpang serta memastikan agar para penumpang menggunakan life jacket, dan meyakinkan bahwa tidak ada penumpang yang merokok di atas kapal, serta melarang penumpang untuk membuang sampah selama pelayaran dari Kali Adem ke Kepulauan Seribu.
"Untuk memastikan terpenuhinya keselamatan pelayaran, kami melakukan pemeriksaan fisik kapal, cek kesesuaian manifest penumpang yang akan berlayar harus sesuai kapasitas kapal, memastikan penumpang kapal harus menggunakan life jacket selama pelayaran sebelum Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan," ujar Capt. Handry.
Capt. Handry menjelaskan, kapal patroli KN.5179 milik KSOP Kelas IV Muara Angke disiapsiagakan untuk melakukan pengawasan keselamatan sepanjang musim liburan Lebaran ini.
Baca: Membaca Makna Di Balik Kunjungan AHY Ke Jokowi Dan Megawati
Terkait kesiapan Pelabuhan Muara Angke sebagai salah satu dari 6 (enam) pilot project pelabuhan Ditjen Hubla, Capt Handry menyebutkan ada beberapa perubahan yang terjadi seperti tiket sudah online, awak kapal sudah bersertifikat keselamatan, sudah ada X -Ray di terminal pelabuhan, sterilisasi dan penataan para pedagang di pelabuhan.
"Sudah banyak perubahan dan saya mengimbau agar kebersihan lingkungan harus diperhatikan oleh para penumpang dan juga para pedagang agar sampah-sampah tidak berserakan. Kami menyiapkan tempat sampah agar kiranya dapat dimanfaatkan dengan baik dan para pedagang agar berjualan di tempat yang telah disediakan," ucap Capt. Handry.
Sebelumnya, Pelabuhan Muara Angke telah ditetapkan sebagai satu dari enam pilot project pelabuhan yang disiapkan sebagai pelabuhan kapal tradisional dengan layanan yang modern, tertib dan nyaman.
Adapun Pelabuhan Muara Angke bersama dengan Pelabuhan Tanjung Pinang, Bau-Bau, Tulehu Ambon, Tarakan dan Tanjung Perak Surabaya ditetapkan sebagai pilot project pelabuhan dengan peningkatan pelayanan, keselamatan dan keamanan pelayaran.
"Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pelayaran dan keamanan pelabuhan serta memberikan kepastian dan kemudahan calon penumpang. Hal ini dapat terwujud melalui koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta," tutup Capt. Handry.