Momen Lebaran Pasca Pilpres, Kenneth: Mari Merajut Kembali Persaudaraan
Dia meminta masyarakat bisa merajut kembali komunikasi-komunikasi, terutama politik setelah pesta lima tahunan itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah kepada umat muslim di seluruh Indonesia.
Selain itu, Kent-sapaan akrab Hardiyanto Kenneth- itu meminta di momen yang istimewa ini masyarakat Indonesia bisa kembali merajut persaudaraan serta persatuan dan kesatuan pasca Pemilu 2019 yang diketahui banyak pro dan kontra.
"Momentum Hari Raya Idul Fitri ini saya berharap agar masyarakat kembali bersatu, dan bisa menurunkan tensi politik pasca pemilu kemarin," kata Kent dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/6/2019).
Pria yang lolos di Pileg DPRD DKI Jakarta itu juga meminta masyarakat bisa merajut kembali komunikasi terutama politik setelah pesta lima tahunan itu.
"Ayo kita sama-sama merajut kembali hubungan yang sempat retak setelah pemilu kemarin, mari kita utamakan kepentingan bangsa yang besar ini untuk bisa lebih maju lagi," tuturnya.
Baca: Siap Temani Momen Libur Lebaran, Ini Daftar Lengkap Film Bioskop yang Tayang Juni 2019
Menurutnya, sudah saatnya bangsa Indonesia kembali lebih maju dan kompak setelah presiden terpilih, Joko Widodo dan Maruf Amin menjadi pemenangnya di Pilpres 2019 setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkannya beberapa waktu lalu.
"Kita bersama-sama membangun kembali bangsa agar lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Pak Jokowi dan Kyai Maruf Amin. Sudahilah perdebatan kusir, kita harus bisa mengakhiri kebencian selama ini," sambungnya.
Di momen Idul Fitri ini, pria yang juga pengusaha dan advokat itu juga berharap adanya pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto bisa membuat tensi politik di Indonesia kembali sejuk bagi para pendukungnya.
"Momen ini sangat pas untuk keduanya melakukan pertemuan, baik Pak Jokowi dan Pak Prabowo," pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya,Jokowi dan Prabowo bukan kali pertama bersaing di Pilpres. Pada 2014, keduanya juga bersaing, meski dengan pendamping atau calon wakil presiden yang berbeda.
Kala itu, Prabowo yang berdampingan dengan Hatta Radjasa tumbang setelah KPU mengumumkan rekapitulasi suara pada 22 Juli.
Jokowi-Jusuf Kalla meraih 70.997.85 suara (53,15 persen), sementara Prabowo-Hatta meraih 62.576.444 suara (46,85 persen). Selisih suara keduanya 8.421.389 suara.
Koalisi Prabowo sempat menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), hingga akhirnya ditolak gugatannya.
Tak berselang lama, ada komunikasi yang terjalin di antaranya masing-masing koalisi.
Dan tiga hari menjelang pelantikan, Prabowo akhirnya menerima kunjungan Jokowi di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada 17 Oktober 2019. Prabowo pun mengakui kekalahan di Pilpres 2014 lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.