Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buwas Cruhat kepada DPR Ingin Punya Neraca Pangan

Budi Waseso menginginkan memiliki neraca pangan untuk menjaga ketersediaan serta menjaga kestabilan harga pangan di Tanah Air.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Buwas Cruhat kepada DPR Ingin Punya Neraca Pangan
Youtube KompasTV
Dirut Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Komjen Pol (Purn) Budi Waseso menginginkan memiliki neraca pangan untuk menjaga ketersediaan serta menjaga kestabilan harga pangan di Tanah Air.

"Sampai saat ini kita belum punya neraca pangan, sebenarnya neraca jagung, kedelai, daging kayak apa?" ujar Buwas sapaan akrab Budi Waseso saat rapat dengan Komisi IV DPR, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Menurutnya, dengan memiliki neraca pangan, pemerintah dan Bulog dapat mengatasi persoalan pangan secara nasional, misalnya ketika sedang dilanda cuaca buruk.

Baca: Sekjen Partai Demokrat Pastikan Tidak Ada Kongres Luar Biasa

Baca: Ahli KPU Beberkan Keamanan Website Situng: Mau Diretas atau Dibom Juga Tidak Apa-apa

Baca: Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan, Ivan Gunawan Belikan Tas Harga Ratusan Juta untuk Ayu Ting Ting

"Jadi kita bisa mengantisipasinya kalau ada cuaca buruk, bagaimana langkah ke depan. Sehingga kita tidak mencari kambing hitam," ucap Buwas.

Buwas pun berhadap dalam menangani persoalan pangan terdapat sinergi antar kementerian dan lembaga secara solid, mengingat Bulog hanya dapat bertindak ketika mendapatkan penugasan.

Mantan Kabareskrim itu menilai tanpa sinergi dan tidak memilki data yang valid, maka bisa berakibat pada pengambilan kebijakan yang tidak tepat.

Berita Rekomendasi

"Kita tidak punya kewenangan untuk impor, padahal yang tahu lapangan kita, kami hanya menerima penugasan. Kayak soal gula kemarin, impor tapi petani marah dan akhirnya gudang kita penuh (produk impor dan lokal)," ujarnya.

Mafia pangan

Direktur Utama Perum Bulog Komjen Pol (Purn) Budi Waseso mengaku telah melakukan pembenahan dalam lingkungan internal dalam memberantas praktik mafia pangan yang bekerjasama pihak luar.

Saat satu bulan menjabat di Bulog, Ia pun berhasil menangkap oknum yang diduga termasuk dalam jaringan mafia pangan. Akan tetapi kelanjutannya tidak membuahkan hasil yang maksimal.

"Saya sudah tidak punya kewenangan, saya sudah purnawirawan dan bukan lagi pejabat di Polri, bukan penyidik lagi. Tapi kalau masih (di Polri), saya jamin enggak sampai satu bulan selesai (kasus mafia pangan)," kata Buwas sapaan akrab Budi Waseso saat rapat dengan Komisi IV DPR, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Menurut mantan Kabareskrim itu, dalam mengungkap mafia pangan sangat mudah karena mafia tersebut pasti memiliki gudang untuk menyimpan komoditas pangan dan pastinya mempunyai jaringan.

Baca: Mendagri Bantah ada 1 Juta KTP Palsu Digunakan Pemilih Pemilu 2019

"Sangat mudah (mengungkap mafia pangan), tempatnya ada, semuanya nampak, tidak ada yang abu-abu. Sekarang tergantung kemauan kita, maunya apa, mau bagus atau mau tidak bagus," paparnya.

Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Petani Anti Politisasi menggelar aksi di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/3/2019). Dalam aksi tersebut massa mendesak pihak kepolisian untuk menangani langsung para mafia pangan. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Petani Anti Politisasi menggelar aksi di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/3/2019). Dalam aksi tersebut massa mendesak pihak kepolisian untuk menangani langsung para mafia pangan. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH (Tribunnews/Muhammad Fadhlullah)
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Petani Anti Politisasi menggelar aksi di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/3/2019). Dalam aksi tersebut massa mendesak pihak kepolisian untuk menangani langsung para mafia pangan. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Petani Anti Politisasi menggelar aksi di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/3/2019). Dalam aksi tersebut massa mendesak pihak kepolisian untuk menangani langsung para mafia pangan. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH (Tribunnews/Muhammad Fadhlullah)

Buwas menilai mafia pangan sudah membangun jaringan yang mengakar hingga ke struktur internal Bulog. Oleh karena itu, Ia pun mengaku telah melakukan tindakan disiplin kepada bawahannya yang terbukti melakukan kesalahan.

"Selama saya masih di Bulog, saya harus merapihkan semua dari luar maupun dalam, karena terjadi mafia di luar, pasti ada kerjasama dengan dalam, itu sudah pasti. Tahun 2018 melakukan tindakan disiplin kepada 44 orang, sudah pecat 1 orang," papar Buwas.

Dengan tindakan tersebut, Buwas berharap penyakit mafia pangan tidak menular ke lainnya dan bisa hilang.

"Saya tetap komitmen untuk benahi Bulog, saya kerjasama sekarang dengan Satgas Pangan, Kapolri, Bareskrim, saya butuh dukungan karena saya tidak bisa apa-apa, sekarang saya sudah bukan di Polri," kata Buwas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas