Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika KRI Samadikun Hampir Tenggelamkan Kapal Selam Asing yang Nyelonong Masuk Perairan Indonesia

Dua jam lamanya KRI Samadikun dan unsur Eskader lainnya membom bertubi-tubi kapal selam asing tersebut.

Penulis: Grid Network
zoom-in Ketika KRI Samadikun Hampir Tenggelamkan Kapal Selam Asing yang Nyelonong Masuk Perairan Indonesia
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Kapal perang Indonesia jenis korvet, KRI Teuku Umar - 385 bersama KRI Tjiptadi - 381 melakukan tembakan RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dalam Gelar Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AL periode 2004-2014 di Dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Rabu (12/3/2014). Acara yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut merupakan gelar alutsista baru hasil pengadaan pada program pembangunan kekuatan matra laut periode rencana strategis (Renstra) 2005-2009 dan 2010-2014 sebagai kesiapan dalam menjaga keutuhan NKRI. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah angkatan laut wajib hukumnya memiliki kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) atau kemampuan Anti Kapal Selam.

Unsur untuk melakukan peperangan anti kapal selam beragam.

Mulai dari pesawat maritim, helikopter hingga kapal permukaan sampai melawan dengan kapal selam sendiri.

TNI AL sebagai angkatan perang matra laut Indonesia untungnya sudah diperlengkapi dengan berbagai alutsista untuk mampu melaksanakan peperangan anti kapal selam.

Sebut saja sekarang ada AS565 MBe Panther yang dipunyai oleh TNI AL berkemampuan mengeliminasi kapal selam.

Ada pula berbagai Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang dilengkapi berbagai sensor untuk mendeteksi kapal selam.

Ternyata ada kisah menarik mengenai pengalaman para personil kapal perang Indonesia yang harus menjalankan pemboman laut untuk mengusir kapal selam asing yang menyusup ke perairan Indonesia.

Berita Rekomendasi

Mengutip lib.ui.ac.id, seperti diceritakan oleh Laksda TNI (Purn) Ir. Budiman Djoko Said, MM, suatu hari pada tahun 1981, sebuah Gugus Tugas (GT) Eskader dibawah pimpinan Laksma TNI Iman Taufiq dengan salah satu unsurnya yakni KRI Samadikun mendeteksi kehadiran kapal selam asing di perairan Bawean.

Baca Selengkapnya

Sumber: GridHot.id
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas