Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua MK: Kami Mencari Keadilan dan Kebenaran

Sidang pada Jumat (21/6/2019) ini, ditutup setelah mendengarkan keterangan dua orang saksi dan dua orang ahli.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua MK: Kami Mencari Keadilan dan Kebenaran
Tribunnews/Jeprima
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman (tengah) memimpin sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019). Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum atau Sengketa Pilpres 2019 mengagendakan pembacaan tanggapan pihak termohon dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pihak terkait dalam hal ini Tim Kampanye Nasional (TKN). Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menutup jalannya sidang beragenda permintaan keterangan saksi dan ahli yang diajukan Tim Kuasa Hukum Joko Widodo-Maruf Amin, selaku pihak terkait perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden-Wakil Presiden.

Sidang pada Jumat (21/6/2019) ini, ditutup setelah mendengarkan keterangan dua orang saksi dan dua orang ahli.

Sidang ditutup sekitar pukul 22.00 WIB.

"Saya terus terang merasa terharu dan terima kasih suasana persidangan luar biasa, ditonton semua rakyat Indonesia. Bagaimana kekeluargaan terbentuk di sini kedekatan yang luar biasa," kata Anwar Usman.

Menurut dia, hakim konstitusi berupaya mencari kebenaran dan keadilan di perkara PHPU Presiden-Wakil Presiden.

Sehingga, sempat menggelar persidangan sampai pukul 05.00 WIB, pada hari Kamis kemarin.

Sidang digelar mulai dari Rabu pukul 09.00 WIB sampai Kamis pukul 05.00 WIB itu beragenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang diajukan pihak pemohon atau dalam hal ini tim kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berita Rekomendasi

"Sejak kemarin dan yang saya hormati Profesor Yusril yang saya paksa sidang sampai jam 5. Tujuannya seperti yang saya katakan, kita mencari kebenaran dan mencari keadilan," kata dia.

Setelah persidangan beragenda pemeriksaan saksi dan ahli serta pengajuan barang bukti, hakim konstitusi akan menggelar rapat permusyawaratan hakim (RPH).

Baca: Hakim MK Sebut Sidang Sengketa Pilpres 2019 sebagai Pertarungan Alumni UGM

Sebelum akhirnya akan memutuskan perkara PHPU Presiden-Wakil Presiden, pada Jumat 28 Juni 2019.

"Kami habis selesai sidang ini, kami akan berdebat dari apa yang bapak suguhkan di hadapan kami. Memang sangat berat ya," kata dia.

Setelah memberikan kata penutup, Anwar menyatakan pemeriksaan perkara telah selesai.

"Pemeriksaan perkara ini telah selesai. Yaitu perkara nomor 1/PHPU/17/2019 telah selesai dan kepada para pihak pemohon, termohon dan pihak terkait, Bawaslu. Untuk agenda selanjutnya nanti akan diberitahu kepaniteraan melalui surat. Untuk pengucapan putusan,"

"Sudah selesai ya dan tidak ada lagi hal-hal yang tersisa, dengan demikian sidang selesai dan ditutup," katanya.

Foto bersama

Sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat tak setegang yang dibayangkan.

Hal tersebut terekam setidaknya usai agenda pembacaan keterangan saksi dari pihak Jokowi-Ma’ruf Amin dan Bawaslu selaku pihak terkait pada Jumat (21/6/2019) malam.

Agenda hari ini pun menutup rangkaian persidangan dengan jadwal pembacaan keterangan saksi baik dari pihak Prabowo-Sandi, KPU RI maupun pihak terkait.

Saat Hakim Ketua MK, Anwar Usman mengetok palu tanda berakhirnya sidang semua pihak yang bersengketa dalam ruangan saling bersalaman.

Saat itu terdengar ajakan untuk foto bersama. 

Tak ayal momen tersebut ditanggapi positif oleh semua pihak dengan mengambil posisi.

Ketua KPU RI Arief Budiman, pendamping tim hukum 01 Arsul Sani bersama anggota tim hukum 01 Ade Irfan Pulungan, dan Arteria Dahlan tampak duduk di atas karpet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas