Adara Launching Program, Qurban Barokah Untuk Palestina 1440 H Adara Relief Internasional
Makna bulan Syawwal dalam Islam berarti peningkatan. Syawwal bagi Umat Islam juga berarti momentum peningkatan kualitas diri seorang Muslim
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makna bulan Syawwal dalam Islam berarti peningkatan. Syawwal bagi Umat Islam juga berarti momentum peningkatan kualitas diri seorang Muslim setelah menempuh latihan Ramadhan selama satu bulan penuh.
Ketakwaan seseorang yang diupayakan pada bulan Ramadhan dapat dilihat hasilnya pada bulan Syawal. Ketika memasuki Syawal, umat Islam hakikatnya memasuki tahapan yang lebih tinggi, yakni rangkaian ibadah haji bagi yang mampu dan ibadah qurban.
Pelaksanaan ibadah qurban sangat tinggi nilainya. Rasulullah Shallallahu a’alaihi Wassalam bersabda: “Tidak ada hari-hari, di mana amalan shaleh di dalamnya lebih dicintai Allah daripada (amalan shaleh) di 10 hari pertama (bulan Dzulhijjah). Para Sahabat bertanya: Apakah termasuk jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: Ya, termasuk jihad (yang dilakukan di luar 10 hari tsb), kecuali orang yang pergi (berjihad) dengan nyawa dan hartanya, dan dia tidak kembali lagi.” [HR. Bukhari]
Syariat haji dan qurban telah ada sejak Nabi Ibrahim AS. Allah mengganjar kurban dengan pahala berlipat ganda. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) qurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR Ibnumajah No. 3117).
Ada Pendidikan nilai keikhlasan dalam berqurban, saat kita berlomba-lomba mempersembahkan yang terbaik karena Allah SWT. Dalam QS Al An Am 161-163, Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Rabbku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."
Bukan hanya dimensi iman yang terdapat dalam ibadah qurban namun juga dimensi sosial untuk peduli sesama. Meski ada tuntunan hendaknya yang berqurban menyaksikan dan menyembelih hewan qurbannya, namun ada kondisi tertentu hewan qurban kita kirimkan untuk orang-orang yang jauh lebih membutuhkan. Seperti untuk saudara-saudara kita di Palestina.
Perjuangan mereka di garis terdepan pertahanan Umat Islam membela Masjidil Aqsa dan tanah yang diberkahi, membuat mereka berada dalam tingkat kehidupan teramat sulit. Tidak ada pilihan bagi umat Islam di belahan bumi lainnya kecuali membantu dan peduli terhadap mereka.
Karena itu menjelang Hari Raya Qurban, Dzulhijjah 1440 H ini, Adara Relief International kembali mengajak para muhsinin dan seluruh umat Islam Indonesia untuk berpartisipasi dalam program Qurban Barokah 1440 H.
Bersama komunitas binaan Adara, selain memperkuat terus ikatan silaturahim para pencinta Palestina, di momen halal bi halal Syawal 1440 H Adara juga melaunching “Program Qurban Barokah Idul Adha 1440 H”.
Ketua Adara Nurjanah Hulwani menegaskan, “Bagi kami qurban bukan hanya sebagai saksi kelak di hari akhir namun juga bernilai lebih dengan bertambahnya keberkahan dalam kehidupan kita karena berqurban bagi saudara-saudara Palestina kita di negeri yang diberkahi,”