Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Cuaca Dingin: Penjelasan Lengkap BMKG hingga Wilayah yang Alami Suhu Terendah dalam Sepekan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan tentang fenomena kondisi suhu dingin akhir-akhir ini.

Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in UPDATE Cuaca Dingin: Penjelasan Lengkap BMKG hingga Wilayah yang Alami Suhu Terendah dalam Sepekan
twitter/Humas Jateng
Foto penampakan kawasan Dieng, Senin (24/6/2019) pagi. 

UPDATE Cuaca Dingin: Penjelasan Lengkap BMKG hingga Wilayah yang Alami Suhu Terendah dalam Sepekan

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan tentang fenomena kondisi suhu dingin akhir-akhir ini. 

Suhu dingin ini bahkan menyebabkan adanya embun beku seperti di kawasan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan di akun twitter Humas BMKG, Deputi Bidang Meteorologi BMKG R. Mulyono R. Prabowo mengatakan suhu dingin belakangan ini merupakan fenomena normal. 

"Secara umum, kondisi suhu dingin ini terjadi sebagai akibat dari adanya aliran massa udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal dengan aliran monsun dingin Australia," tulis Mulyono. 

Suhu minus 11 derajat Celsiusdi Candi Arjuna, Senin (24/6/2019) pagi.
Suhu minus 11 derajat Celsiusdi Candi Arjuna, Senin (24/6/2019) pagi. (IST)

Monsum dingin Australia ini, lanjut Mulyono aktif pada periode bulan Juni-Juni-Agustus, yang umumnya merupakan periode puncak Musim Kemarau di wilayah Indonesia selatan ekuator.

Desakan aliran udara kering dan dingin dari Australia ini kemudian menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin, terutama pada malam hari dan dapat dirasakan lebih signifikan di wilayah dataran tinggi atau pegunungan.

Baca: 5 Cara Kulit Tetap Lembab Saat Cuaca Sedang Dingin, Jaga Supaya Tetap Terhidrasi!

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data pengamatan BMKG, selama sepekan ini suhu udara lebih rendah dari 15 derajat Celcius tercatat di beberapa wilayah seperti di Frans Sales Lega (NTT) dan Tretes (Pasuruan).

Suhu udara rendah terukur di Frans Sales Lega (NTT) hingga 9.2 derajat Celcius pada 15 Juni 2019.

Fenomena Bun Upas di Dieng.
Fenomena Bun Upas di Dieng. (Instagram/indrart)

Mulyono menambahkan, suhu dingin tersebut akan lebih terasa dampaknya seperti di wilayah dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah) ataupun daerah pegunungan lainnya dimana pada kondisi ekstrim dapat menyebabkan terbentuknya embun beku atau frost.

Diprediksikan potensi kondisi suhu dingin seperti ini masih dapat berlangsung selama periode puncak musim kemarau, Juni-Juli-Agustus, terutama di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

Berikut isi siaran pers lengkap BMKG sebagaimana dikutip dari akun twitter Humas BMKG

1. Menyikapi kondisi suhu dingin yang menyebabkan terjadinya fenomena embun beku di wilayah dataran tinggi Dieng dalam beberapa waktu belakangan ini, kejadian kondisi suhu dingin tersebut merupakan fenomena yang normal.

2. Beberapa hari terakhir suhu udara di sebagian wilayah Indonesia selatan ekuator, khususnya di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara, cukup dingin dan mengalami penurunan signifikan pada malam hari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas