Soal Pembunuhan Ayah-anak di Sulteng, Polisi Dalami Keterkaitan Ali Kalora Cs
Pasalnya, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu sempat melakukan pemutilasian terhadap warga setempat di akhir tahun 2018
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian tengah mendalami kasus pembunuhan dua orang warga Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang diketahui berstatus ayah dan anak.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya masih melakukan penelusuran ada tidaknya ada keterkaitan kelompok Ali Kalora dalam kasus ini.
Baca: Moeldoko: Kelompok yang Melawan Bakal Berhadapan dengan Hukum
Pasalnya, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu sempat melakukan pemutilasian terhadap warga setempat di akhir tahun 2018.
"Tidak menutup kemungkinan (kelompok Ali Kalora), namun demikian masih perlu pendalaman lebih lanjut. Sedang bekerja (TNI-Polri)," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan hasil autopsi pada dua korban menunjukkan tewas akibat benda tajam.
Adapun hingga saat ini polisi dari Polda Sulawesi Tengah bersama Satgas Tinombala masih terus melakukan pendalaman.
"Hasil autopsi sementara kedua warga tersebut mengalami korban pembunuhan akibat benda tajam. Ini nanti akan didalami oleh tim Polda Sulteng dan satgas Tinombala," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dibuat heboh.
Pasalnya, dua orang petani di desa itu, bernama Tamar (50) dan Patmar (27) ditemukan tewas, Selasa (25/6/2019) pagi.
Ayah dan anak tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan leher digorok, di Pengunungan Batu 3, Desa Tindaki, Kecamatan Parigi Selatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa naas tersebut pertama kali ditemukan oleh warga dan aparat setempat saat melakukan pencarian.
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Zulham Efendi Lubis membenarkan penemuan jenazah di wilayah selatan Parimo itu. Saat ini, korban sudah berada di RSUD Anantaloko bersama keluarga dan dijaga oleh aparat kepolisian.
"Mohon sabar, pihak Kepolisian Resor Parigi Moutong saat ini masih melakukan penyelidikan dan mengambil langkah," kata Zulham melalui pesan WhatsApp, seperti dilansir dari TribunPalu.com
"Saat ini Kapolda Sulawesi Tengah sudah menuju ke lokasi kejadian dari arah Kota Palu," tambahnya.
Baca: BPN Tak Setuju Pertemuan Prabowo dan Jokowi Disebut Rekonsiliasi
Berdasarkan informasi di lapangan, warga yang berjumlah 19 orang yang dibantu oleh aparat setempat, tiba di pondok kebun milik Tamar di Pegunungan Batu 3, Desa Tindaki.
Aparat dan warga menemukan Tamar sudah tak bernyawa. Patmar alias Patte, juga ditemukan sekitar 20 meter dari pondoknya. Keduanya ditemukan di tempat berbeda yang berjarak sekira 10 meter.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.