Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandiaga: Lazimnya yang Menang di Pemerintahan, yang Kalah Penyeimbang

Sandiaga mengucapkan selamat bekerja kepada pasangan yang menjadi kompetitornya di Pilpres itu.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sandiaga: Lazimnya yang Menang di Pemerintahan, yang Kalah Penyeimbang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kiri) usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno berkomentar soal pasangan Jokowi-Ma'ruf yang telah ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019.

Sandiaga mengucapkan selamat bekerja kepada pasangan yang menjadi kompetitornya di Pilpres itu.

Menurut Sandiaga, meskipun Pemilu Presiden telah usai namun bukan berari perjuangan selesai.

Perjuangan bisa dilakukan dengan banyak cara, tanpa harus berada di struktur pemerintahan.

"Perjuagan kita tidak berhenti sampai di sini dan perjuangan untuk memajukan bangsa dan negara tidak harus selalu dalam struktur pemerintahan. Ikhtiar untuk mewujudkan cita-cita kemerdekan mewujdukan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat dilakukan dalam banyak cara," kata Sandiaga dalam akun intagramnya, Senin (1/7/2019).

Baca: Sandiaga Uno Jelaskan Posisi Politiknya Saat Ini

Lazimnya dalam sebuah Pemilu, menurut Sandiaga, pihak yang menang akan duduk di pemerintahan.

Sementara yang kalah akan menjadi penyeimbang atau opoisi untuk memberikan masukan yang konstruktif dan mengontrol pemerintah.

Berita Rekomendasi

"Karena demokrasi yang sehat ibarat tepukan tangan diperlukan dua tangan untuk bertepuk. Bila demokrasi ingin sehat, harus ada perimbanagn antara yang menjalankan pemerintahan dan yang mengontrol jalannya pemerintahan," katanya.

Sandiaga mengatakan,baginya Kontestasi Pemilu bukanlah ajang permusuhan atau peperangan.

Sama halnya ketika memilih untuk menjadi penyeimbang, bukan berarti tidak ingin bersama-sama pemerintah.

"Tapi justru karena kita ingin bersama-sama menjaga keutuhan negara. Bila ada mekanisme saling cek dan saling kontrol dan saling mengingatkan, maka InsyaAllah jalannya pemerintahan akan baik dan makmur," katanya.

Selain eksekutif, dalam kehidupan bernegara menurutnya ada legislatif dan yudikatif.

Bila tidak bisa mengambil peran eksekutif, maka ada legislatif dalam upaya menjaga dan membangun kehidupan bernegara.

"Dengan demikian saling jaga saling kontrol dapat dilakukan. Setelah keputusan ini seluruh komponen bangsa harus kembali bersatu bekerjasama bahu membahu menjaga. Perbedaan politik jangan jadi permusuhan, kekecewaan politik oleh sebab apapun tidak harus membuat kita berhenti berjuang bagi kepentingan bangsa," pungkasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas