Ramai Isu Paham Radikal, KPK: Anggota Kami Masih Ikut Upacara, Penceramah di KPK Diseleksi
- Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengaku sulit untuk mengetahui berapa persen pegawai KPK yang terpapar paham radikalisme
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengaku sulit untuk mengetahui berapa persen penyidik KPK terpapar paham radikalisme seperti yang akhir-akhir ini santer diisukan.
Meski begitu, Laode menegaskan sejauh ini dia belum pernah melihat ada staf KPK yang tidak mau ikut upacara bendera. Mereka semua, menurut Laode masih menghormati merah putih.
"Bahwa ada 1-2 pegawai KPK yang celananya cingkrang itu ada tapi sedikit sekali," tegas Laode, Senin (1/7/2019) di Kompek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Upaya lain, yang dilakukan KPK, kata Laode, pihaknya turut menseleksi para penceramah yang memberikan siramah rohani di masjid KPK.
Baca: Geger Ikan Asin Masih Berlanjut, Ternyata Hal Ini yang Menguatkan Hati Fairuz A Rafiq
Baca: Pimpinan MPR RI: Pembelahan di Masyarakat Agenda Utama Yang Harus Segera Dituntaskan
Baca: Kronologi Pernikahan Sedarah, Kakak Nikahi Adik Kandung di Bulukumba
"kan yang muslim pimpinan KPK ada saya dan Pak Agus (Agus Rahardjo-pimpinan KPK). Kami kerja sama dengan organisasi agama islam di KPK, namanya Baik," tutur Laode.
Laode mencontohkan semisalnya ada ulama yang dianggap punya pemahaman yang terang-terangan tidak mengakui pancasila dan NKRI pastinya tidak diperbolehkan untuk memberi ceramah.
"Saya pikir selama ini tidak ada juga di KPK penceramah yang kami undang seperti itu," tambahnya.