Ini Ulasan Media-media Terkemuka di Luar Negeri Tentang Jokowi, dari New York Time Hingga Arrajol
" Jokowi, saya cinta Anda." Begitulah teriakan seorang perempuan yang berdiri di jalan ketika iring-iringan Presiden Joko Widodo di jalanan pedesaan
Editor: Sugiyarto
TRIBUN-BALI.COM — " Jokowi, saya cinta Anda." Begitulah teriakan seorang perempuan yang berdiri di jalan ketika iring-iringan Presiden Joko Widodo di jalanan pedesaan Lombok.
Begitulah secuplik kalimat dari media Amerika Serikat (AS) The New York Times yang mengulas bagaimana terpilihnya kembali Jokowi dianggap membawa pengaruh bagi global.
Dalam ulasan jurnalis Hannah Beech serta Muktita Suhartono itu, Jokowi tidak menggunakan retorika populer dalam setiap pidatonya, melainkan membahas statistik tentang infrastruktur.
Meski begitu, kemenangan Jokowi dalam pilpres 17 April lalu dianggap sebagai penyeimbang kuat di tengah pelemahan demokrasi ataupun politik orang kuat yang mendominasi.
"Saya presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan demokrasi melindungi pluralisme. Pemerintahan saya adalah tentang harmoni dan menentang ekstremisme," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta itu menerangkan, Indonesia harus bergantung pada budaya yang sangat beraneka ragam dan toleran jika ingin tetap eksis.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 4 Juli 2019: Karier Cancer Meningkat, Aquarius Mimpi Jadi Nyata!
Baca: Terlihat Sosok Wanita di TKP Mayat Dalam Kardus Selemadeg,Warga Gelar Ritual Pecaruan
Di periode pertamanya, dia menghabiskan waktu 10 menit untuk membahas pembangunan jalan baru sepanjang 1.770 kilometer.
Dia juga mulai mendata poin-poin penting dari pemotongan izin yang dianggap menjadi penghambat iklim usaha di Indonesia.
Selain itu, ayah dua putra dan satu putri itu juga memikirkan mengenai pembangunan infrastruktur demi menggenjot ekonomi negara.
Baru setelah itu, Jokowi mengomentari pembangunan transportasi massal melalui mass rapid transit (MRT) yang diresmikan Maret lalu.
"Transportasi mungkin tidak seksi. Namun, jika kami tak punya infrastruktur bagus, kami tidak bisa menjadi negara maju. Kami masih tertinggal di infrastruktur jalan dan bandara," katanya.
Menurut para pendukungnya, kemenangan Jokowi di periode kedua bisa membuatnya melakukan agenda reformasi tanpa perlu khawatir dengan pilpres mendatang.
Selain di The Times, presiden berusia 58 tahun itu juga menjadi perbincangan di sejumlah media internasional. Salah satunya adalah majalah Arab Saudi, Arrajol.Di majalah yang membahas gaya hidup pria itu, Jokowi menjadi sampul edisi Mei dan diulas sebanyak 14 halaman, mulai dari kehidupan hingga pandangan politiknya.
Dalam prakatanya, pemimpin redaksi Arrajol mengemukakan Jokowi dipilih lantaran dia dianggap sebagai pemimpin yang rendah hati, sederhana, dan bersih.