Mengenang Sutopo Purwo Nugroho, Mahfud MD Ceritakan Kisah Ini
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menceritakan kisah pidato Sutopo Purwo Nugroho yang mengisyaratkan kepergian.
Editor: Whiesa Daniswara
"Herakleitos mengatakn begini, 'hidup itu adalah perubahan, kita harus siap berubah dan mengubah masyarakat, yang terpenting mengubah atau melakukan perubahan yang lebih baik bukan ke arah kesengsaraan, untuk itu pengabdian bagi kemanusiaan menjadi penting'. Itu yang masih saya ingat dari pertemuan itu," jelasnya.
Setelah berpidato, Sutopo juga masih sempat bertemu dengan Mahfud MD.
Ia saat itu mendatangi dan menyalami Mahfud MD dengan wajah berbinar.
"Sesudah itu dia turun dari panggung itu lalu menyalami saya dan berbicara tambahan gitu," kata Mahfud.
"Dengan penuh berbinar-binar 'Pak Mahfud saya sudah tidak ada harapan tetapi saya akan terus bekerja tolong didoakan', tetapi dengan tetap wajah tidak cemas begitu dengan mengatakan saya sudah tidak ada harapan itu," ungkap Mahfud MD.
Baca: Rossa Ungkap Penyesalan Tak Bisa Wujudkan Impian Sutopo untuk Foto Bersama: Baru Hari Ini Saya Baca
"'Karena saya sudah stadium 4' begitu, 'tetapi saya akan melanjutkan sisa hidup saya ini dengan sebaik-baiknya'," cerita Mahfud MD.
Lihat videonya di menit 1:44
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, China pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.20 waktu setempat atau sekitar pukul 01.20 WIB.
"Pak Sutopo meninggal dunia saat sedang menjalani pengobatan penyakit kanker yang dideritanya di St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China, sejak 15 Juni 2019 yang lalu," kata Humas BNPB.
Menurut informasi tersebut, sakit kanker paru-paru Sutopo Purwo Nugroho telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh.
Baca: Yakin Dirinya Akan Sembuh, Ini Keinginan Sutopo Purwo Nugroho yang Belum Terwujud sebelum Wafat
"Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh," sambungnya.
Meski kanker yang diderita sudah parah, Sutopo Purwo Nugroho masih terus memberikan dedikasi untuk pekerjaannya.
Ia terlihat masih aktif memberikan infomasi mengenai kebencanaan di Indonesia.
"Sejak beliau divonis kanker Desember akhir 2017, beliau masih terus gigih dalam melakukan upaya pengobatan maupun dalam menginformasikan berbagai kejadian bencana yang terjadi di Indonesia selama 2018 hingga pertengahan 2019."