Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen Nasdem: Kalau Semua Masuk Kabinet Jadi Stand Up Comedy Politik

Plate mengatakan, rencana masuknya sejumlah partai non-koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin bisa membuat demokrasi di Indonesia tidak berjalan dengan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sekjen Nasdem: Kalau Semua Masuk Kabinet Jadi Stand Up Comedy Politik
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G Plate mengatakan, rencana masuknya sejumlah partai non-koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin bisa membuat demokrasi di Indonesia tidak berjalan dengan baik.

Jhonny menilai, jika seluruh partai politik masuk kedalam kabinet, hal itu sama saja dengan kabinet komedi pemerintahan.

"di dalam kabinet ini hanya menjadi stand up comedy politik. Ditonton sebagai bagaian dari drama-drama yang tidak menyenangkan bagi rakyat," kata Jhonny G Plate saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).

Untuk itu, Jhonny meminta Jokowi memprioritaskan tokoh-tokoh di dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk masuk sebagai menteri dikabinet pemerintahan 5 tahun kedepan.

Baca: Strategi Kemenperin untuk Dongkrak Konsumsi Karet Alam Dalam Negeri

Baca: Panduan Lengkap untuk Kamu yang Pertama Kali Liburan ke Taiwan

Baca: Laudya Cynthia Bella Unggah Tulisan Soal Kesabaran, Ada Apa?

Menurut Jhonny, banyak tokoh-tokoh profesional dari KIK yang terdiri dari  PDI Perjuangan, NasDem, Golkar, PKB, PPP, Hanura, PSI, PKPI, Perindo serta PBB siap masuk ke dalam kabinet.

Ia juga menilai, sosok profesional non-partai politik juga banyak yang memiliki kemampuan mengusi kursi menteri.

Berita Rekomendasi

"Kami menekankan agar kabinet Pak Jokowi diisi oleh tenaga-tenaga profesional. Tenaga profesional itu berasal dari Kaolisi Indonesia Kerja dan dari non partai politik," jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah partai non-koalisi seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat terus melakukan komunikasi dengan Presiden terpilih Jokowi.

Komunikasi itu dilaksanakan pasca-penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memenangkan Palson 01, Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024.

Informasi yang beredar, PAN dan Demokrat sedang melakukan komunikasi untuk bisa masuk kedalam kabinet Jokowi.

Belakangan, Gerindra juga disebut melakukan komunikasi dengan Jokowi guna membicarakan terkait rekonsiliasi. Termasuk, kemungkinan Gerindra masuk kabinet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas