Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Bekas Pengacara Koruptor Ini Ikut Seleksi Capim KPK

Saut mengatakan, jika dia terpilih menjadi komisioner KPK, dia akan berusaha membenahi komisi antirasuah. Setidaknya, ada tiga hal yang ingin dibenahi

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Alasan Bekas Pengacara Koruptor Ini Ikut Seleksi Capim KPK
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Pengacara Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saut Edward Rajagukguk merupakan satu dari 192 peserta yang lolos tahapan administrasi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) jilid V periode 2019-2023.

Sebagai informasi, Saut Edward adalah mantan kuasa hukum tersangka suap jasa pengangkutan anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Baca: Politikus NasDem Sangkal Nurdin Basirun Kena OTT KPK

Ia mengaku kenal betul dengan KPK.

Saut mengatakan, jika dia terpilih menjadi komisioner KPK, dia akan berusaha membenahi komisi antirasuah.

Setidaknya, ada tiga hal yang ingin dibenahi oleh Saut.

Gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016). Seluruh kegiatan KPK akan pindah ke gedung baru pada akhir tahun ini. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016). Seluruh kegiatan KPK akan pindah ke gedung baru pada akhir tahun ini. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Pertama soal penyitaan dan eksekusi. Di UU KPK belum diatur. Saya ingin soal penyitaan dan eksekusi menjadi lebih jelas nanti jika terpilih," kata Saut kepada pewarta, Kamis (11/7/2019).

Berita Rekomendasi

Kedua, menurut Saut hal yang harus dibenahi dari KPK adalah mengenai sistem target 200 kasus pertahun.

Saut mengatakan, target 200 pertahun ini membuat KPK seperti kejar target.

"Ini kan jadi membabibuta. Jadi hanya mementingkan kuantitas, yang terpenting banyak menangani kasus. Seharusnya lihatlah kualitas kasusnya," ungkapnya.

Yang terakhir, menurut Saut yang harus dibenahi dari KPK adalah terkait gesekan yang ada di dalam tubuh penyidik lembaga antirasuah.

Baca: Soal Menteri dari Kaum Muda, Jokowi Dinilai Sejalan dengan Bung Karno

Saut berharap jika dirinya diberikan kesempatan menjadi komisioner bisa mengembalikan dua kudu menjadi satu.

"Kira-kira itu tiga prioritas saya kalau nanti jadi (komisioner)," pungkas Saut.

Ada nama mantan Deputi KPK

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas