Generasi Milenial Makin Tinggi Kesadarannya Terhadap Lingkungan
Kecintaan saya pada lingkungan makin tebal setelah terpilih jadi Puteri Indonesia Lingkungan dan kini membantu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehuta
Editor: Johnson Simanjuntak
Ketika diskusi, Tiza menyarankan kepada hadirin untuk bukan saja diet plastik tapi harus menguranginya karena plastik ada di sekitar kita, di setiap aktivitas kita, dan menjadi sampah yang amat berbahaya.
“Upaya saya melaku gerakan via online dan kemudian dilanjutkan dengan pertemuan offline dengan mereka yang sangat peduli pada lingkungan dan pengurangan plastik. Jadi gerakan lewat online harus disenergikan dalam pertemuan offline, sebab online seperti media sosial hanyalah flatform saja, yang riil yang kita hadapi,” papar Tiza yang pengacara ini.
Gerakan Tiza yang berbuah pada keluarnya peraturan plastik berbayar dan dilarangnya penggunaan plastik sekali pakai di sejumlah kota banyak diikuti kaum milenial.
“Kepedulian kita harus direfleksikan dalan kegiatan sehari-hari. Kita harus pounya tujuan besar mengurangi sampah plastik sebesar mungkin,” tambahanya.
Sedangkan Zulfikar yang melakukan kegiatan kampanye pengurangan smapah plastik di Aceh juga sependapat, mulai saat ini semua kelompok masyarakat terutama kaum milenial harus peduli terhadap sampah plastik dan mengurangi dengan contoh dan kampanye yang masif.
“Saya setuju banget kalau daerah melarang plastik. Kita bisa hidup tanpa plastik kok. Lingkungan akan semakin bersih jika plastik berkurang,” kata Zulfikar.
Sasaran PLK 2019
Sementara itu Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), RM Karliansyah mengatakan, PLK 2019 ini menyasar pada kelompok milenial sebagai agen perubahan yang semakin sadar akan lingkungan.
“Kita melihat sejak pembukaan sampai Jumat kemarin, banyak sekali pelajar, mahasiswa, dan kaum muda yang hadir dan melihat pameran dan memperhatikan setiap booth dengan serius. Begitu juga dengan sejumlah seminar mengenai isu lingkungan yang digelar di dalam PLK ini, banyak yang datang dari kaum milenial."
“Saya menyimpulkan, perhatian, kesadaran, dan keinginan kaum milenial untuk peduli pada lingkungan sangat tinggi. Kita harus apresiasi mereka, sebab dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, kaum milenial menjadi influencer ataumemberi pengaruh besar pada masyarakt untuk ikut mengubah pola hidup yang lebih care pada lingkungan,” papar Karliansyah.
Pemerintah lanjut Karliansyah sangat mengapresiasi peningkatan kesadaran masyarakat yang begitu tinggi, sekaligus kemudian juga diikuti dengan tingginya minat masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan edukasi lebih jauh mengenai hal tersebut.
Atas dasar hal itulah kata Karlinasyah, ajang Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini akan dimanfaatkan sebagai upaya pelipatgandaan sosialisasi kebijakan pemerintah terkait penanganan pencemaran yang bersifat langsung maupun tidak langsung, seperti peta jalan pengurangan sampah nasional dan penggunaan plastik sekali pakai, transisi penggunaan bahan bakar dan sumber energi yang ramah lingkungan, perubahan teknologi dan sistem manajemen menjadi lebih bersih.(*)