Hendropriyono Berharap Jokowi Bentuk Kabinet Zaken
AM Hendropriyono berharap Presiden terpilih Joko Widodo membentuk kabinet Zaken pada periode kedua pemerintahannya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono berharap Presiden terpilih Joko Widodo membentuk kabinet Zaken pada periode kedua pemerintahannya.
"Presiden, saya harapkan bikin kabinet seperti zaken kabinet dari profesional," kata Hendropriyono di gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Kabinet zaken adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik.
Baca: Polri Sebut Basaria Panjaitan Punya Peluang Besar Kembali Menjadi Pimpinan KPK
Baca: Merasa Rugi Satu Suara di Pangkalpinang, PBB Gugat KPU dan Nasdem
Baca: Sekjen NasDem: Bahaya Bila Semua Berada di Kabinet
Baca: Pengamat: Anak Muda yang Jadi Menteri Jokowi Harus Profesional dan Tidak Terafiliasi Partai Politik
Mantan ketua umum PKPI ini juga tak mempermasalah jika memilih menteri dari kalangan partai politik.
"Boleh dari partai politik tapi yang pilih kepala negara," ucapnya.
Ia mengungkapkan alasannya agar presiden Jokowi membentuk Kabinet Zaken karena ketika seseorang dipilih duduk sebagai menteri, kesetiannya ditumpahkan untuk urusan bangsa dan bukan lagi urusan partai politik.
"Saya kira tidak terlalu susah asal semuanya kalian punya keingingan dan kemauan politik," jelasnya.
Sebelumnya, muncul usul agar Presiden Jokowi membentuk kabinet Zaken pada pemerintahannya kedepan.
Usul itu disampaikan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif.
Syafii Maarif menilai, para ahli yang menjadi calon menteri boleh diusulkan oleh partai politik.
Syaratnya, kata Syafii, partai tak boleh mengusulkan hanya satu nama, tetapi beberapa nama yang kemudian dipilih oleh Jokowi.
"Jadi presiden lebih berdaulat. Kalau tidak, kabinet yang lalu ini menurut saya banyak bolongnya," ungkap Syafii Maarif.
Tiga menteri diprediksi terlempar