Gerindra Diharapkan Jadi Partai Penyeimbang Pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin
Leo Agustino menyarankan agar Gerindra tetap di luar pemerintahan menjadi penyeimbang bagi pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arah politik Partai Gerindra lima tahun mendatang akan ditentukan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dalam waktu dekat.
Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo Agustino menyarankan agar Gerindra tetap di luar pemerintahan menjadi penyeimbang bagi pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
"Kita berharap Gerindra tetap menjadi penyeimbang yang kritis bagi kemajuan bangsa," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Rabu (17/7/2019).
Baca: Hampir Menangis, Shireen Sungkar Ceritakan Anaknya Nyaris Tenggelam: Sudah Angkat Tangan
Baca: RS Siloam Terbakar, Ratusan Perawat dan Pasien Berlarian Selamatkan Diri, Ada Terjebak di Lantai 10
Baca: Tidak Cermat Berhitung, Berinvestasi di Emas Bisa Berujung Buntung
Bahkan dia mendorong, Gerindra bisa kembali menyatukan partai-partai politik pengusung Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 mengambil posisi yang sama sebagai oposisi.
"Kita berharap ada koalisi penyeimbang dalam pemerintahan yang akan datang. Kita berharap koalisi luar pemerintah dapat menjadi mekanisme checks and balances pasca Pemilu 2019," jelas Leo Agustino.
Karena legislatif harus mampu menjadi penyambung lidah rakyat yang mungkin belum sehaluan atau sejalan dengan kebijakan pemerintah.
Karena itu, agar tuntutan warga dapat direpresentasikan, maka perlu ada koalisi penyeimbang.
"Dalam penilaian saya, sebaiknya sih tidak perlu karena komposisi sekarang sudah cukup ideal," katanya.
Apalagi komposisi antara partai politik Kolisi Indonesia Kerja (KIK) seimbang dengan Koalisi Prabowo-Sandiaga untuk tetap dilanjutkan ke Parlemen 2019-2024.
Rakernas
Arah politik Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra) lima tahun mendatang bakal ditentukan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas), dalam waktu dekat.
"Arah koalisi Partai Gerindra akan diambil di September (2019). Dalam rakernas di situlah sikap resmi Partai Gerindra akan diambil," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Sebelum menentukan arah politik mendukung pemerintah atau berada di oposisi, lanjut Andre, sang ketua umum partai Prabowo Subianto akan mendengar aspirasi dan masukan kadernya di akar rumput se-Indonesia terlebih dahulu.