Berita Terkini Kepulangan Rizieq Shihab: Tak Dibahas di Pertemuan Jokowi-Prabowo & Komentar Wiranto
Inilah beberapa berita terkini terkait kepulangan Rizieq Shihab. Tak dibahas dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo hingga komentar Wiranto.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
![Berita Terkini Kepulangan Rizieq Shihab: Tak Dibahas di Pertemuan Jokowi-Prabowo & Komentar Wiranto](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rizieq-shihab_20170607_134202.jpg)
Inilah beberapa berita terkini terkait kepulangan Rizieq Shihab. Tak dibahas dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo hingga komentar Wiranto.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Tanah Air masih hangat dibicarakan.
Terbaru, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku sama sekali tidak menyinggung soal kepulangan Rizieq Shihab kala bertemu Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7/2019).
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengungkap alasan kenapa Rizieq Shihab tak kunjung pulang.
Diketahui, kepulangan Rizieq Shihab menjadi satu syarat rekonsiliasi yang diajukan pihak Prabowo Subianto pasca-Pilpres 2019.
Baca: Munarman Bilang Semua Kasus Habib Rizieq di SP3, Polri: Masih Ada yang Diproses Kok
Baca: Kabar Terkini Pemulangan Rizieq Shihab, Pengakuan Ali Ngabalin Wakafkan Diri dan Sekjen FPI: Dicegah
Rizieq bertolak ke Mekkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah umrah pada April 2017.
Saat itu, tengah muncul kasus chat (percakapan) via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga menjerat pemimpin FPI itu dengan seorang perempuan bernama Firza Husein.
Setahun berjalan, polisi menghentikan kasus tersebut dengan alasan tidak cukup bukti.
Namun, hingga kini Rizieq tak kunjung pulang ke Tanah Air.
Berikut beberapa berita terkini terkait kabar kepulangan Rizieq Shihab, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com.
1. Tidak dibahas di pertemuan Jokowi-Prabowo
![Presiden Joko Widodo melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/indonesia-5-tahun-ke-depan-dari-mata-joko-widodo_20190718_152428.jpg)
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku sama sekali tidak menyinggung soal kepulangan Rizieq Shihab kala bertemu Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7/2019).
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat melakukan wawancara eksklusif dengan Tim Tribun Network di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Jokowi hanya membahas beberapa hal ringan dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, baik saat di dalam gerbong MRT maupun makan sate bersama.
"Ohhh tidak. Sama sekali tidak. Ringan-ringan semua kok."
"Baik ketika kami ngobrol di MRT dan rumah makan Sate Senayan tidak membahas soal itu," ujar Jokowi.
Baca: EKSKLUSIF Wawancara dengan Jokowi: Apa akan Ada Pertemuan Lagi dengan Prabowo?
2. Wiranto sebut Rizieq Shihab punya masalah sendiri
![Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang ditemui di kantor Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wiranto-nih45.jpg)
Menko Polhukam, Wiranto meluruskan pemerintah Indonesia tidak memiliki tujuan untuk menghalangi Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air.
Ia juga menuturkan tidak ada rekayasa dalam kasus ini.
"Soal pemulangan Rizieq dibincangkan di masyarakat dengan sumber yang bermacam-macam."
"Kalau ada berita yang menyatangkan, Rizieq ditangkal masuk ke Indonesia, itu tidak ada."
"Tidak ada rekayasa juga ya," kata Wiranto sesuai rapat koordinasi terbatas tingkat menteri di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019).
Wiranto menegaskan Rizieq memiliki masalah pribadi sehingga terhambat kembali ke Tanah Air.
"Sementara ini yang bersangkutan (Rizieq) masih menghadapi problem pribadi dengan tinggalnya di Arab Saudi yang melebihi batas waktu atau overstay," ujar Wiranto.
Wiranto juga mengatakan, agar Rizieq menyelesaikan kewajibannya selama tinggal di Arab Saudi yang melanggar peraturan.
"Sementara Rizieq memang harus menyelesaikan dulu kewajibannya selama tinggal di Arab Saudi yang dianggap melanggar aturan, jadi itu masalah Rizieq," katanya.
Dalam rakortas tersebut, hadir pula Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, dan Kepala BNPT Suhardi Alius.
Baca: Kepulangan Habib Rizieq Terhalang, Wiranto: Karena Masalah Pribadi
3. Kata pakar terkait alasan kepulangan Rizieq Shihab
![Hikmahanto Juwana](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hikmahanto-juwana-jgnterpengaruhi.jpg)
Pakar hukum internasional, Prof Hikmahanto Juwana menilai, alasan belum kembalinya Rizieq Shihab ke Tanah Air bukan karena keimigrasian.
"Biasanya bukan masalah keimigrasian, tetapi berkaitan dengan hukum di negara tersebut," ucap Hikamahanto saat jadi narasumber dalam program acara Talkshow TV One, Selasa (16/7/2019).
Host pun bertanya terkait adanya dugaan pemerintah Indonesia atau institusi tertentu yang meminta untuk mencegah Rizieq Shihab kembali.
"Kalau misalnya pemerintah Indonesia meminta ke Arab Saudi itu seolah-olah pemerintahan Arab Saudi bisa didikte oleh Indonesia," ungkap Hikmahanto.
Hikmahanto justru bertanya balik, apa yang menjadi dasar hukum Arab Saudi menahan Rizieq Shihab kembali ke Indonesia bila ada permintaan tersebut?
"Kalau ada tindakan Arab Saudi menahan, maka Rizieq Shihab bisa mempermasalahkan ini ke Pengadilan di Arab Saudi dan sebagainya."
"Karena otoritas Arab Saudi tidak punya dasar kuat untuk menahan beliau (Rizieq Shihab) di Arab Saudi dan tidak kembali ke Indonesia.
"Jadi menurut saya, alangkah aneh kalau misalnya Pemerintah Indonesia meminta Arab Saudi untuk menahan Rizieq Shihab dan tidak diperbolehkan kembali ke Indonesia," kata Hikmahanto Juwana.
Host kembali bertanya pada Hikmahanto.
"Misalnya negara Indonesia mengatakan bahwa 'tolong dong orang itu ditahan karena bisa saja mengancam kemanan NKRI.' Cukup gak dasarnya?"
Hikmahanto menjawab, tidak.
Ia menyatakan, tak ada kepentingan Arab Saudi untuk meloloskan permintaan Indonesia jika memang ada permintaan tersebut.
"Pertama, apa kepentingan Arab Saudi untuk meluluskan permintaan Indonesia?"
"Mengancam NKRI itu, kan, urusan anda. Anda selesaikan dong sendiri. Kenapa kami harus diikutsertakan?"
"Yang kedua, kalau saja pemerintahan Arab Saudi mengatakan 'oke akan saya lakukan apa yang dikehendaki' bukannya tidak mungkin otoritas yang melakukan itu harus mempertanggungjawabkan tindakan itu ke parlemen dan sebagainya."
"Dan atas dasar apa? Apakah karena hubungan baik dengan Indonesia?"
"Apakah karena Indonesia menganggap bahwa tidak menghendaki Habib Rizieq Shihab dan kemudian kami harus mendiskriminasi Habib Rizieq Shihab, padahal kami ga punya masalah dengan Habib Rizieq Shihab," pungkas Hikmahanto.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Rizal Bomantama)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.