David Krisna: Soal Calon Menteri, Jokowi Ikuti Saran Buya Syafii
David menjelaskan lumrah jika Jokowi mengakomodasi kepentingan parpol untuk jabatan menteri.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deklarator Jaringan Intelektual Berkemajun (JIB) David Krisna Alka menyarankan dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin berisi tokoh-tokoh profesional dan berintegritas tinggi.
Ketika diminta keterangan soal calon pembantu Jokowi 2019-2024 David seiya-sekata dengan saran tokoh bangsa Buya Syafii Maarif.
"Ya, dalam berbagai kesempatan Buya Syafii berpesan supaya Pak Jokowi menjauhi politik `dagang sapi` ketika menunjuk anggota kabinet nanti" tegas David Krisna Alka yang juga Peneliti Senior MAARIF Institute ini, Jumat (19/7/2019).
Sejalan dengan saran Buya Syafii dalam berbagai komentar di media, David menjelaskan secara politik, lumrah adanya Presiden akan mengakomodasi kepentingan partai politik untuk jabatan menteri.
Tapi, Presiden tak boleh asal-asalan menunjuk para pembantunya.
"Presiden harus memilih menteri yang memiliki kompetensi, profesional, dan integritasnya tinggi, bukan integritasnya lembek"” kata David.
Pesan moral Buya Syafii, tambah David, pembantu presiden juga harus bermoral, memiliki visi bekerja, tanggung jawab besar, dan mengerti apa tugasnya.
"Perlu banyak tokoh-tokoh baru yang cakap, muda, bersih dan integritasnya mumpuni. Paling penting sesuai visi bangsa yakni Pancasila dan UUD 1945" ungkap David.
Menurut David, sesuai saran Buya Syafii di berbagai media, pembantu presiden tak boleh berpura-pura dalam bekerja, karena Jokowi mau meninggalkan warisan untuk Indonesia yang lebih berkemajuan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.