Jawaban Ahok Seandainya Dipilih Jadi Menteri Jokowi
Tak hanya itu, Ahok juga mengaku bahwa dirinya sampai dikirimi banyak mobil oleh rekannya itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang menarik disampaikan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Dalam tayangan BTP Vlog, Ahok menjelaskan soal banyaknya tawaran jabatan selepas ia bebas dari penjara.
Dilansir dari tayangan Panggil Saya BTP edisi Rabu (17/7/2019), Ahok tampak menjawab pertanyaan dari salah seorang jemaat soal karirnya.
"Jika diminta kembali jadi pejabat, mau enggak ? Kalau bisa jadi gubernur kami aja," tanya seorang jemaat dilansir TribunnewsBogor.com.
Mendengar pertanyaan tersebut, Ahok pun lantas tertawa.
Baca: Ahok BTP Akhirnya Blak-blakan Tanggapi Tudingan Selingkuh dengan Puput
Ia menyebut bahwa pertanyaan terkait karir itu adalah pertanyaan klasik.
"Ini pertanyaan klasik ya," kata Ahok.
Lebih lanjut, Ahok pun mengurai jawabannya terkait tawaran untuk menjadi pejabat.
Diakui Ahok, tawaran pekerjaan di bidang bisnislah yang sebenarnya banyak ia dapatkan.
Bahkan, Ahok mengaku bahwa dirinya sempat ditawari gaji tinggi dengan bonus yang besar.
Tawaran itu Ahok dapatkan dari rekan sebelumnya jarang ia temui.
"Berhenti jadi pejabat itu, banyak tawaran kerja. Teman lama waktu saya jadi Gubernur jarang ketemu, sekarang tawarin saya kerja sama mereka. Kasih saham kosong, macam-macam ini. Dari gaji yang lumayan sampai waw banget," imbuh Ahok.
Tak hanya itu, Ahok juga mengaku bahwa dirinya sampai dikirimi banyak mobil oleh rekannya itu.
Kiriman mobil tersebut rupanya digunakan sebagai cara agar Ahok mau menerima pekerjaan yang ditawarkan.
"Sampai ada yang kirimin mobil. Hingga garasi mobil Ahok penuh akibat kiriman tersebut," pungkas Ahok.
Tawaran pekerjaan dengan gaji fantastis itu pun akhirnya membuat Ahok goyah.
Sebab diakuinya, pekerjaan sebagai pejabat itu tidak menghasilkan uang banyak.
"Sebagai manusia tentunya saya tergoda. Jadi pejabat itu payah, enggak ada duitnya. Aduh, kalau saya suruh jadi pejabat lagi kayaknya malas," ujar Ahok.
Ahok pun lantas mengeluarkan uneg-unegnya ketika ia menjadi pejabat.
Hal itu Ahok bandingkan jika dirinya menjadi seorang pengusaha.
"Kalau kita bisa dapat penghasilan 1 juta US dollar pertahun. Kamu masih mau jadi pejabat ? Dicaci maki, dikafir-kafirin, dicari-cari salah, mau dipenjara," ucapnya.
Baca: Kronologi Pengacara Serang Hakim Saat Sidang Berlangsung di PN Jakarta Pusat
Meski begitu, Ahok mengaku tidak ada keinginan untuk jadi pengusaha.
Sebab, Ahok meyakini bahwa hidupnya akan ia abdikan untuk aktif dalam masyarakat.
Hal itu seolah merujuk pada keinginan Ahok yang masih ingin jadi pejabat.
"Sampai hari ini dalam pergumulan saya, saya tetap tidak ada panggilan jadi pengusaha. Tugas saya adalah showcase," kata Ahok.
"Yang saya yakini, kalau jadi pejabat jujur, tidak ada yang rugi," sambungnya.
Tak hanya satu pertanyaan, Ahok pun kembali mengulas jawaban dari rasa penasaran jemaat.
Yakni soal kesediaan Ahok untuk menjadi menteri di kabinet Jokowi.
"Pak Ahok, jikalau kemudian bapak menjadi pejabat di kabinet yang baru, apakah bapak bersedia Kira-kira departemen apa yang bapak minati untuk pimpin," tanya salah seorang jemaat.
Mendengar pertanyaan itu, Ahok pun langsung tersenyum.
Ia lantas memberikan jawaban singkat dan mengaitkannya dengan sosok Jokowi.
Ahok tampaknya tak bisa menjawab tegas pertanyaan soal menteri di kabinet Jokowi tersebut.
Karenanya, Ahok pun meminta kepada khalayak untuk bertanya langsung kepada Jokowi.
"Seandainya Pak Jokowi ada di sini, tanya sama pak Jokowi," jawab Ahok.
Jawaban yang diurai Ahok itu rupanya mengundang gelak tawa dari hadirin.
Sadar jawabannya menyita perhatian, Ahok pun lantas menambahi pernyataannya.
"Kan seandainya toh ? Saya jawab juga seandainya," timpal Ahok seraya tersenyum.(*)
Penulis: khairunnisa