Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sinar Mas: Kompetensi Jadi Kunci Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi

Melalui pendidikan vokasi ini, dunia usaha dapat membangun lembaga pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Editor: Sanusi
zoom-in Sinar Mas: Kompetensi Jadi Kunci Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi
Ist/Tribunnews.com
Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto bersama Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di Jakarta, Jumat (19/8/2016). 

Hal senada juga disampaikan Muliaman Darmansyah Hadad (Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss merangkap Liechtenstein). Ia mengatakan masalah pendidikan vokasi yang kurang diminati industri dan masyarakat, dihadapi tidak hanya di Indonesia, tapi negara lainnya.

"Bukan cuma di negara kita, setelah saya check perkembangan di beberapa negara, ini juga menjadi second option, pendidikan vokasi ini. Ini kita harus ubah mindset ini," ujarnya.

Terkait "link and match"

"Saya kira industri juga kadang-kadang enggan untuk mempekerjakan lulusan-lulusannya (pendidikan vokasi), tidak tahu saya, tapi dugaan saya ini terkait link and match issues, apa yang dipelajari dan apa yang dibutuhkan kadang-kadang tidak pas," tambah Muliaman.

Menggandeng Kemenristekdikti, Kedutaan Besar RI di Bern, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Eka Tjipta Foundation (ETF), Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB), Politeknik Sinar Mas Berau (Poltek Simas Berau) bersama Univesitas Prasetiya Mulya serta beberapa perusahaan lain, Sulistiyanto menyampaikan pihaknya berupaya model pendidikan dual vocational education and training yang lazim disebut dual system dapat dipahami lebih mendalam, dan kemudian direplikasi pada sejumlah lembaga pendidikan vokasi Indonesia yang telah dan akan berdiri.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang hadir sebagai pembicara kunci menyampaikan, revitalisasi akan terfokus pada lembaga pendidikan vokasi yang telah ada berikut pembenahan kurikulum, fasilitas dan infrastruktur, berikut kualitas tenaga pendidik.

“Sehingga para lulusan pendidikan tinggi vokasi tidak saja memegang ijazah, namun memiliki pula sertifikat kompetensi. Jangan sampai para lulusan memiliki ijazah, tapi tidak kompeten. Dengan begitu, nantinya sebelum bekerja, mereka tidak lagi ditanya berasal dari perguruan tinggi mana, tapi cukup ditanya apa sertifikat kompetensi yang dimiliki,” ujar Menristekdikti.

BERITA REKOMENDASI

Intensif dunia usaha

Sulistiyanto mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan pemerintah memberlakukan super tax deductible atau insentif fiskal dalam bentuk keringanan pajak bagi industri yang berinvestasi pada pendidikan vokasi, serta aktivitas penelitian dan pengembangan.

“Harapannya, seluruh inisatif perusahaan dalam pendidikan vokasi yang menghasilkan lulusan tersertifikasi, berkesempatan mendapatkan insentif tadi.”

Dalam praktiknya, dual system melibatkan sektor industri dalam penyusunan kurikulum pendidikan tinggi yang memadukan pembelajaran teori sebanyak 30 persen dan 70 persen berupa praktik di lingkungan kerja, sesuai kebutuhan industri terkait.

Dukungan Sinar Mas dalam pengembangan pendidikan vokasi, diantaranya tampak saat tanggal 16 Mei silam di Lausanne, Swiss – disaksikan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Delegasi Eka Tjipta Foundation mendampingi perwakilan Politeknik Sinar Mas Berau menandatangani MoU bersama Swiss International Technical Connection (SITECO). Tak ketinggalan, Institut Teknologi dan Sains Bandung juga melakukan kemitraan bersama SITECO.

Sulistiyanto mengatakan, para mitra tersebut tengah melakukan kajian dan penilaian di program studi Teknologi Pengolahan Sawit, Fakultas Vokasi ITSB dan seluruh program studi yang dinaungi Poltek Simas Berau Coal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kompetensi Jadi Kunci Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas