Rencana Strategis Ditjen PAS Percepat Revitalisasi Lapas
Ditjen PAS merumuskan dan menetapkan rencana strategis Ditjenpas 2020-2024 untuk mengakomodasi Visi Indonesia
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditjen PAS merumuskan dan menetapkan rencana strategis Ditjenpas 2020-2024 untuk mengakomodasi Visi Indonesia yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
Pada pengarahannya, Dirjen Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengingatkan jajarannya untuk memiliki pola pikir adaptif, produktif, inovatif dan kompetitif.
"Kalau kita tak mempersiapkan diri, kita bisa terlempar ke pinggiran," ujar Sri, melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/6/2019).
Mengutip pidato Presiden Jokowi, Sri juga mengajak jajarannya untuk terus berupaya mewujudkan Ditjen PAS sebagai birokrasi yang kian sederhana, simple, lincah, cepat dan responsif dalam memberikan layanan sesuai tugas dan fungsi yang diemban.
Baca: Pengembangan Umrah Digital Tetap Di Bawah Kendali Dan Pengawasan Kemenag
Baca: Novel: TGPF yang Saya Maksud Adalah di Bawah Perintah Presiden - AIMAN
Baca: Iwan Bule: Jangan Tanya Saya Siapa Pelakunya, Cari! - AIMAN
Baca: Satu Gelandang PSIS Semarang Dapat Panggilan TC Timnas U-22 Indonesia
Dengan target itu, Sri dengan sungguh-sungguh mengajak jajarannya untuk senantiasa inovatif dan tak ragu mengubah metode, pola kerja bahkan bila perlu nilai yang dipegang.
“Misalnya, selama ini kita terpaku memandang over crowded, over capacity(di Lapas dan Rutan) itu hanya sebagai masalah, sebagai persoalan. Kita sudah harus menganggap itu bukan sekadar masalah, tapi tantangan yang melecehkan eksistensi institusi kita," tambah Sri.
Terkait pola pikir positif tersebut, Utami juga sempat menyoal visi pemasyarakatan selama ini yang dianggapnya kurang optimistis.
Melalui Renstra yang telah tersusun itu, Utami mengajak jajaran Ditjenpas untuk optimistis bahwa kerja keras yang focus pada pelaksanaan revitalisasi pemasyarakatan itu akan segera berbuah manis.
Dirinya menegaskan ajakan kepada jajarannya untuk mewariskan sesuatu yang baik kepada lingkungan kerja dan masyarakat.
"Kita harus meninggalkan legacy yang baik. Sebab itu yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah, kelak di Hari Akhir. Sekaranglah kita harus berbuat, bukan besok atau kapan nanti," pungkas Sri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.