Koordinasi dengan BNPB dan BMKG, BPPT Siapkan Pesawat, Kru dan Bahan Semai untuk TMC
TMC dapat dilakukan jika masih adanya awan, awan tersebut merupakan objek untuk penyemaian garam demi memunculkan hujan buatan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tidak hanya melibatkan sejumlah pihak, namun juga membutuhkan persiapan teknis.
Seperti yang disampaikan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Tri Handoko Seto yang mengaku bahwa pihaknya perlu melakukan sejumlah persiapan.
Mulai dari koordinasi dengan sejumlah lembaga terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta persiapan lainnya yang bersifat teknis.
Terkait persiapan teknis, kata dia, berupa pesawat yang dimodifikasi agar bisa digunakan dalam pelaksanaan operasi TMC.
Baca: Sejumlah Warung di Pantai Biaung Denpasar Terendam Air Laut, Tinggi Ombak Hingga 5 Meter
Baca: Hasil Laga Liverpool dalam Pramusim di AS, Kalah Dua Kali Beruntun
Baca: Timnas Indonesia U-19 Bekuk Persekabpas 4-0
Baca: Moeldoko Sebut Ada Pihak yang Ingin Jadikan Indonesia Bangsa Penakut
Setelah persiapan modifikasi selesai, maka pesawat itu kemudian didatangkan ke lokasi, dalam hal ini posko utama yang berada di dua titik yakni Halim Perdanakusuma Jakarta dan di posko Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Untuk melakukan Operasi TMC pun butuh pesawat yang biasanya dimodifikasi khusus untuk operasi TMC," ujar Seto, di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Selain itu, pihaknya pun harus menyiapkan hal lainnya yang tidak kalah penting, yakni sumber daya manusia (SDM) serta bahan semai.
Pesawat yang disiapkan itu, nantinya akan membawa kru dan bahan yang akan disemai.
Penyemaian tersebut akan menggunakan bahan berupa garam halus dan akan disemai ke dalam awan.
"Guna mengangkut kru serta bahan semai, berupa garam halus yang nantinya akan disemai di dalam awan," kata Seto.
Dalam Rapat Koordinasi (rakor) terkait antisipasi bencana kekeringan bersama BNPB dan BMKG itu, telah diputuskan bahwa Posko Utama terkait pelaksanaan Operasi TMC akan didirikan di dua titik, yakni Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta dan posko di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pendirian posko pada dua lokasi itu bertujuan untuk mengantisipasi adanya potensi awan lokal.
Jika potensi awan itu muncul, maka operasi TMC akan langsung dilakukan untuk menciptakan hujan buatan.
Seperti yang disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza usai menghadiri rakor tersebut.
"Hal ini untuk mengantisipasi adanya potensi awan lokal tersebut, yang akan langsung disemai dengan operasi hujan buatan," tegas Hammam.
Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu kemudian menyebut dua jenis pesawat yang akan disiagakan di posko Halim dan Kupang.
Untuk pesawat yang disiagakan dalam operasi TMC di posko Lanud Halim Perdanakusuma itu yakni CN295, sedangkan casa212-200 akan disiagakan di posko Kupang.
"Posko di Halim akan siaga pesawat CN295 dan posko di Kupang NTT dengan pesawat casa212-200," kata Hammam.
Lebih lanjut Hammam memprediksi, upaya tersebut akan dilakukan hingga Oktober mendatang.
"Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Oktober," pungkas Hammam.
Perlu diketahui, TMC dapat dilakukan jika masih adanya awan, awan tersebut merupakan objek untuk penyemaian garam demi memunculkan hujan buatan.
Teknologi Modifikasi Cuaca ini dianggap mampu menjadi solusi dalam mengatasi kekeringan yang sudah mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Banyak event akbar tanah air yang turut menggunakan operasi TMC dalam memperlancar keberlangsungan acara.
Event tersebut meliputi pengamanan mengurangi curah hujan dalam Sea Games yang dihelat pada 2011 lalu, mengatasi gangguan kabut asap maupun curah hujan di area lapangan olah raga pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) Riau tahun 2013.
Kemudian Islamic Solidarity Games yang dihelat di Sumatra Selatan tahun 2013, redistribusi curah hujan di wilayah DKI pada 2013 dan 2014, pengurangan curah hujan di area proyek Pembangunan Jalan Tol Samarinda-Balikpapan tahun 2018.
Hingga kegiatan Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang pada 2018, serta acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada 2018, juga kegiatan kenegaraan lainnya seperti peringatan HUT RI di Istana Negara.