Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan kemungkinan besar partainya itu tidak akan bergabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.

Ia mengatakan PKS lebih memilih menjadi oposisi yang bermartabat.

Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertajuk 'Gerindra Ancaman Kursi Koalisi?' di Media Center Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

"Oposisi bermartabat adalah sikap yang mewakili kepentingan rakyat untuk sejahtera dan adil. Bukan mewakili kelompok sendiri yang asal berbeda," katanya.

Menurutnya, di negara yang menganut sistem demokrasi, kontrol terhadap pemerintah sangat diperlukan agar jalannya pemerintahan bisa berjalan baik.

Baca: Nunung Sempat Dikabarkan Tak Selera Makan, Tapi Saat Didatangi Sule Minta Sayur Lodeh dan Ikan Asin

Baca: Viral, Polisi Nempel di Depan Mobil yang Melaju Terjadi di Bandung Mirip Adegan Spiderman

Baca: Satpol PP Pidie Amankan Erliza, Wanita Bersuami yang Menikahi Pria Brondong Melalui Kadhi Liar

Begitu pula pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tetap perlu adanya oposisi yang menjalankan fungsi check and balances.

"Sepeda itu bergerak kalau pedal kiri jalan turun ke bawah maka pedal kanan main juga, kalau dia berhenti maka akan jatuh sepeda itu, begitu juga dengan negara kalau ada kontrol maka akan berjalan baik dan kalau tidak maka akan berat nanti," jelasnya.

Untuk itu, Aboe menegaskan PKS tidak terlalu memikirkan sikap politiknya selama lima tahun ke depan.

Sebab menjadi oposisi juga bermanfaat.

Ia mengatakan akan belajar menjadi oposisi dari PDI Perjuangan yang menjadi oposisi sepuluh tahun, namun akhirnya bisa memenangkan pemilu dua periode.

“Kita belajar dengan guru kita, di PDIP, dia sudah dua periode santai saja, rileks-rileks saja. Menang lagi habis itu. Biasanya kalau habis oposisi sebentar yang bermartabat begini, tahun depan menang. Semoga," pungkasnya.