PKS Ngaku Tidak Tergiur Ajakan Masuk Koalisi Jokowi
Anggota Majelis Syuro PKS Aboebakar Alhabsyi menegaskan partainya tidak akan tergiur bila ada ajakan masuk ke dalam partai koalisi pemerintah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Syuro PKS Aboebakar Alhabsyi menegaskan partainya tidak akan tergiur bila ada ajakan masuk ke dalam partai koalisi pemerintah.
Partainya akan tetap berada di jalur oposisi.
“Oposisi bermartabat adalah sikap yang mewakili kepentingan rakyat untuk sejahtera dan adil. Bukan mewakili kelompok sendiri yang asal berbeda,” ujarnya Jumat, (26/7/2019).
Wakil Ketua Fraksi PKS tersebut mengatakan bahwa oposisi yang bermartabat yakni melakukan fungsi kontrol atau pengawasan secara proporsional.
Partai akan mendukung kebijakan pemerintah bila dinilai baik untuk rakyat.
“Tapi, sebaliknya, kalau tidak sesuai kepentingan rakyat, Kamilah yang terdepan berteriak berhadapan dengan pemerintah,” katanya.
Baca: Guyonan Moeldoko soal Koalisi Plus-plus dan Hotel Plus-plus
Menurutnya, di negara yang menganut sistem demokrasi, kontrol terhadap pemerintah sangat diperlukan agar jalannya roda pemerintahan berjalan dengan baik.
Pemerintah perlu pengawas sehingga kebijakan yang dikeluarkan tidak kebabalsan.
“Sepeda itu bergerak kalau pedal kiri jalan turun ke bawah maka pedal kanan main juga, kalau dia berhenti maka akan jatuh sepeda itu, begitu juga dengan negara kalau ada kontrol maka akan berjalan baik dan kalau tidak maka akan berat nanti,” katanya.
Menurut Aboe dengan konsisten menjadi oposisi maka partai akan mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
PKS belajar dari PDIP yang konsisten menjadi oposisi pada era Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) yang kemudian setelahnya menjadi partai penguasa.
"Biasanya, oposisi sebentar yang bermartabat begini, biasanya tahun depan akan menang,” katanya.
Aboe yakin PKS tidak akan sendiri menjadi partai oposisi.
Akan ada partai lain yang akan menjadi penyeimbang, karena koalisi partai pemerintah terlalu gemuk.
Meskipun demikian ia tidak khawatir bila kemudian PKS nantinya sendirian menjadi oposisi.
“Bila Gerindra merapat ke Koalisi itu akan ada yang merasa kurang nyaman. Takut gak kebagian gara-gara Gerindra masuk nanti ada yang kurang, ada yang takut kurang porsi,” pungkasnya.