Putra Kabareskrim Polri Jadi Lulusan Terbaik Taruna Akpol 2019
Dalam acara itu, 264 Calon Taruna dinyatakan lulus dan terpilih berhak untuk mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - As SDM Kapolri Irjen Pol Eko Indra Heri memimpin pelaksanaan Sidang Kelulusan Tahap Akhir Penerimaan Tingkat Pusat Taruna Akademi Kepolisian 2019 di Auditorium Cendrawasih Gedung Catur Prasetya Akademi Kepolisian Semarang, Minggu (28/7/2019).
Dalam acara itu, 264 Calon Taruna dinyatakan lulus dan terpilih berhak untuk mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).
Dari jumlah tersebut, terdapat 233 laki-laki dan 31 perempuan yang telah berhasil melewati 7 rangkaian tahapan seleksi.
"Ini telah dinyatakan memenuhi syarat pada seluruh tahapan seleksi Rikmin, Rikkes, Rikpsi, PMK, Uji Jasmani, Uji Akademik, dan TKK,” ujar Eko melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/7/2019).
Dalam kesempatan itu diberikan pula penghargaan oleh Eko kepada calon taruna dengan nilai terbaik, yakni Irfan Urane Azis.
Irfan diketahui adalah anak ke-2 dari Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis.
Baca: 9 Siswa-Siswi SMA Taruna Indonesia Diminta Keterangan Terkait Meninggal Siswa Saat MOS
Baca: Berawal dari Curhat, Pria di Sulawesi Berhubungan Intim dengan Adiknya hingga Hamil
Irfan meraih nilai sempurna pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2019 di Magelang.
Ia juga merupakan salah satu juara olimpiade internasional.
"Penghargaan diberikan kepada para catar dengan nilai terbaik dari aspek jasmani, akademik, dan tes kompetensi manajerial serta catar dengan nilai akhir tertinggi atas nama Irfan Urane Azis dari pengiriman Polda Metro Jaya," ucap Eko.
Hadir pula dalam kesempatan itu, Ketua Ombudsman Amzulian Rifai, Komisioner Kompolnas Irjen Pol Bekto Suprapto, Ketua IDI Jawa Tengah, Gubernur Akpol, hingga Supervisor Panpus.
Bekto sangat mengapresiasi proses rekrutmen anggota Polri yang sudah sangat transparan dan lebih baik dari tahun ke tahun.
Hal senada juga diungkapkan oleh Amzulian Rifai.
"Proses rekrutmen anggota Polri yang sudah dilaksanakan secara transparan dan berharap calon taruna/i yang lulus dapat menjadi calon pimpinan Polri yang berintegritas di masa yang akan datang," kata Amzulian Rifai.
Lulusan Akpol
Pendaftar akademi polisi berasal dari berbagai latar belakang masyarakat.
Seperti misalnya pria di bawah ini.
Anak penjual plastik pembungkus makanan asal Solo, Jawa Tengah, Anesthesia Aryan Putri (22), bangga menjadi polisi.
Dia lulus Akademi Kepolisian (Akpol) 2019 dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,03.
Gadis yang akrab disapa Anes ikut dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat upacara Praspa Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negera Republik Indonesia (Polri) Tahun 2019 di halaman Istana Negara Merdeka, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Anes menceritakan, awalnya ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter.
Ia ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Karena tidak lolos seleksi masuk UNS, putri pasangan Aan Hariyanto (43) dan Ariyanti (45), warga Karangasem RT 004/RW 002, Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, itu akhirnya memutuskan masuk menjadi polisi wanita (polwan).
Ada tiga jalur pendaftaran masuk anggota Polri. Anes pun memilih masuk Akpol dengan pertimbangan nilai ujian nasional (UN) SMA.
"Nilai UN saya rata-rata 87. Kalau cuma daftar Bintara kan eman-eman (sayang) nilai saya. Saya pengin nyoba di Akpol," kata Anes kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019).
Anes mengatakan sempat ditanyai oleh ibunya terkait keinginannya masuk Akpol.
Dengan penuh keyakinan akhirnya Anes bisa mewujudkan keinginannya membuat kedua orangtua bangga karena saat itu dirinya lolos seleksi masuk Akpol.
"Sebelum saya daftar sudah siap kalau nanti tes masuk Akpol banyak."
"Saya harus siap menjalani itu semua. Saya juga niat pengin banget naikin derajat kedua orangtua saya," ungkap gadis kelahiran 21 Januari 1997 itu.
Baca: 5 Insiden Tak Terduga yang Dialami Paskibra: Mulai Kejadian Dramatis hingga Menyedihkan
Anes mengungkapkan sejak dirinya duduk di bangku SMP, ibunya sudah berjualan plastik pembungkus makanan di Pasar Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Sementara ayahnya seorang sopir tenaga alih daya (outsourcing) di sebuah perusahan telekomunikasi di Solo.
"Saya ditugaskan sebagai Danton (Komandan Peleton) Taruna Akpol oleh Kapolri," katanya.
Baca juga: Kisah Herayati, Anak Pengayuh Becak Lulusan ITB Dilamar Jadi Dosen di Untirta
Anes juga mendapat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2019 untuk melanjutkan kuliah S2 di luar negeri karena nilai bahasa Inggris termasuk 30 besar terbaik.
"Insya Allah tahun depan saya diberangkatkan kuliah S2 ke luar negeri," papar dia.
Baca: Bahaya Pernikahan Sedarah: Bayi yang Dilahirkan Berpotensi Cacat, Gangguan Mental hingga Kerdil
Baca: Inilah 10 Kasus Hubungan Sedarah yang Heboh di Tahun 2019, Pelakunya dari Kakak hingga Kakek
Baca: Pro dan Kontra Paskibraka Putri yang Kabarnya Tak Lagi Pakai Rok Tapi Celana Panjang