Sekjen Perindo: Kita Tak di Posisi Berhitung Kursi
Sekretaris Jenderal Perindo Ahmad Rofiq menjawab soal isu partai non parlemen tidak mendapatkan jatah kursi menteri.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
"Kadang-kadang pertemuannya bisa saja serentak tetapi bisa saja pertemuannya hanya pimpinan PPP dengan Pak Jokowi saja pimpinan Golkar dengan Pak Jokowi saja, besoknya pimpinan Nasdem," katanya.
Baca: Kementerian LHK Sanggah Data Airvisual Soal Kualitas Udara Jakarta
Taufiqulhadi yakin bila semua partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia Kerja (KIK) sudah menyodorkan nama calon menteri kepada Jokowi.
Tinggal saat ini Presiden menentukan mana nama yang cocok dan dianggap paling tepat duduk di kabinet.
"Kalau menyerahkan (nama), belum apa sudah, saya rasa sudah masuk nama-nama ke Pak Jokowi," katanya.
3. Seimbang Parpol dan Profesional
Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Maruf Amin mengaku masih mengumpulkan sejumlah nama yang dianggap mampu mengemban tugas sebagai menteri membantu tugas presiden dan wakil presiden.
Ditemui usai menghadiri Milad MUI ke-44, Sabtu (27/7/2019) di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Maruf Amin menyatakan belum ada keputusan definitif soal susunan kabinet pemerintahannya dengan Jokowi.
"Sekarang ini kan masih mengumpulkan, calon-calonnya lagi dikumpulkan," ungkap Maruf Amin.
Senada dengan Jokowi, Maruf Amin menuturkan koposisi kabinet bakal seimbang 60:40 atau 50:50 antara profesional dengan kalangan partai.
Maruf Amin menegaskan kader partai banyak pula yang profesional sehingga tidak perlu diributkan banyak dari partai atau tidak.
"Yang penting ada terwakilkan. Artinya politik dan non-politik. Dari politik juga ada yang profesional," tegasnya.
Baca: Jokowi Akan Kumpulkan Ketua Umum Partai Politik Pendukungnya untuk Bahas Kabinet
Lebih lanjut, Wakil Presiden Jusuf Kalla berujar masih ada waktu untuk Jokowi dan Maruf Amin menyusun kabinet terbaik versi mereka.
"Kan masih ada waktu kurang lebih tiga bulan, kurang sedikit," ujar Jusuf Kalla menambahkan
4. Kader Gerindra Dirumorkan Masuk Kabinet
Sejumlah kader Gerindra dikabarkan bakal masuk dalam kabinet Jokowi-Maruf.
Nama pertama yang disebut-sebut masuk kabinet yakni Edhy Prabowo.
Bagi publik, nama Edhy Prabowo tidak begitu dikenal karena sangat terbatas kemunculannya di media massa.
Namun Edhy Prabowo dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Edhy dipercaya untuk menjadi Presiden Direktur dan menjadi Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan kertas milik Prabowo Subianto.
Dia juga dipercaya menjadi wakil ketua umum Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra (2012- sekarang).
Edhy muncul dalam beberapa pertemuan penting mendampingi Prabowo seperti saat bertemu Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Nama kedua yang disebut bakal masuk kabinet Jokowi-Maruf adalah Sandiaga Uno.
Sejak perhelatan Pilpres selesai, nama Sandiaga Uno ramai disebut-sebut akan jadi menteri Jokowi.
Bahkan Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku memiliki informasi akurat terkait figur yang bakal jadi menteri Presiden Jokowi di kabinet selanjutnya.
"Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi)," kata Neta S Pane beberapa waktu lalu.
Baca: Jadi Jubir Prabowo, Dahnil Resmi Masuk Gerindra Tapi Belum Dapat Jabatan Struktural
Nama ketiga yang dirumorkan menjadi menteri dari Gerindra adalah Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani.
Mantan wartawan yang juga pengusaha ini dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Prabowo Subianto.
Sebelum bergabung Gerindra, Muzani pernah berkiprah di Partai Bintang Reformasi (PBR) sebagai wakil sekjen.
Dipercaya Prabowo menjadi manajer perkebunan kelapa sawit, tak lama kemudian dia gabung Gerindra.
Dua kali Muzani terpilih jadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Lampung.
Dia juga dipercaya sebagai wakil ketua MPR RI utusan Gerindra dan sejumlah jabatan strategis di parlemen.
Selanjutnya yang disebut bakal menjadi menteri Jokowi adalah Hashim Djojohadikusumo.
Hashim Sujono Djojohadikusumo merupakan wakil ketua Dewan Pembina Gerindra.
Adik dari Prabowo Subianto ini dikenal juga seorang pengusaha, pemilik perusahaan Arsari Group yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bio-ethanol, perkebunan karet dan lain-lainnya.
Selama Pilpres 2019, Hashim berada di belakang layar untuk membantu pemenangan Prabowo Subianto.
Meskipun jarang muncul di publik namun Hashim dikenal sangat aktif membantu Prabowo di Pilpres 2019 sebagai direktur komunikasi dan media BPN Prabowo.
Baca: Urutan 6 Zodiak Merupakan Pembohong Ulung, Ada yang Berbohong untuk Perdamaian
Soal rumor kader Gerindra masuk dalam kabinet, DPP Partai Gerindra menegaskan bahwa soal jabatan menteri di kabinet pemerintahan sepenuhnya hak prerogatif presiden Jokowi.
"Soal menteri itu hak prerogatif presiden," ujar Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade ketika dikonfirmasi, Selasa (30/7/2019).
Menurut dia, sejauh ini Gerindra belum menentukan sikap soal koalisi.
"Pak Prabowo sejauh ini belum ada pernyataan sikap terkait hal tersebut," ujar Andre.
Meskipun dia mengakui bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan sahabat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.
"Beliau bersahabat sudah sejak dulu," katanya.
Lalu bagaimana jika kader Gerindra ditawarkan masuk kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf?
"Pak Prabowo sejak awal akan menawarkan konsep kerakyatan. Konsep kedaulatan energi dan pangan. Itu komitmen beliau sejak dulu," kata Andre.
5. Sandi Tegaskan di Luar Pemerintahan
Seakan menjawab rumor soal dirinya yang dikabarkan bakal menjadi menteri Jokowi, Sandiaga Uno membuat postingan di akun twitternya.
Postingan itu seakan sinyal untuk menjawab rumor yang berkembang.
Sandi menegaskan, ia akan berada di luar pemerintahan.
"Meski berada di luar pemerintahan, saya akan tetap membantu pemerintah untuk sama-sama mencarikan solusi.
Selamat malam semuanya. Selamat beristirahat. Sampaikan salam untuk keluarga di rumah," tulis Sandi.
Di cuitan sebelumnya, Sandi mengunggah foto dengan Rizal Ramli.
Selama ini, Rizal ramli dikenal sebagao tokoh yang kritis dan berseberangan dengan pemerintah.
"Makan dengan sahabat saya, Bang @RamliRizal , sambil berdiskusi dan saling update tentang perekonomian Indonesia. Kita sepakat bahwa 2 isu utama yang harus kita segera benahi bersama ialah masalah sulitnya mendapat lapangan kerja dan harga-harga kebutuhan pokok yang kurang stabil." tulis dia.
(Tribunnews.com/Daryono/Taufik Ismail)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.