Pimpinan KPK Ini Baru Sadar Terjadi Gempa 7,4 SR Ketika Plakat di Ruang Kerjanya Jatuh
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang tidak sadar terjadi gempa bermagnitudo 7,4.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang tidak sadar terjadi gempa bermagnitudo 7,4.
"Sebelum plakat jatuh saya nggak ini (sadar), tapi begitu jatuh, baru sadar gempa. Ini peringatan, ini peringatan," ucap Saut di lobi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (2/8/2019) malam.
Sembari menggendong tas, wajah Saut menampakkan raut kelelahan.
Napasnya tersengal-sengal.
"Lari lewat tangga belakang tadi," tutur Saut lalu tersenyum, berusaha menghilangkan rasa lelahnya.
Baca: BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami, Warga Cipatujah Tasikmalaya Memilih Mengungsi
Baca: Pentingnya Anak Muda Indonesia Menjaga Perdamaian Dunia
Baca: PSIS Semarang Dipermalukan Tira Persikabo 0-2
Kata mantan staf ahli Badan Intelijen Negara (BIN) itu, saat terjadi gempa hanya terdapat dua pimpinan di dalam Gedung Merah Putih.
Saat itu hanya dirinya bersama Laode Muhammad Syarif yang berada di Gedung Merah Putih.
Saut menambahkan, ketika gempa terjadi biasanya alarm di ruangannya menyala, tapi kali ini tidak.
Berbeda dengan ruangan milik Laode yang alarmnya menyala.
"Di tempat Pak Laode ada. Biasanya pintu itu dibuka, itu alarm langsung hidup. Tapi tadi tempat saya nggak. Nggak tahu atau saya udah ketakutan," kata Saut.
Cabut peringatan tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 7.4, Jumat (2/8/2019) pukul 19:03:25 WIB.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.