Kebanyakan Backround Cari Duit, Komisi VII Minta Jajaran Direksi PLN Dirombak
Menurutnya dari 12 direksi yang ada di perusahaan plat merah tersebut tidak ada satu pun yang menguasai masalah jaringan transmisi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPT Ridwan Hisjam menilai bahwa salah satu penyebab padamnya listrik di Jakarta dan sebagaian Jawa Barat karena jajaran direksi PLN tidak kompeten di bidangnya.
Menurutnya dari 12 direksi yang ada di perusahaan plat merah tersebut tidak ada satu pun yang menguasai masalah jaringan transmisi.
"Jajaran direksi PLN saya lihat engga ada yang punya background menguasai jaringan transmisi, kan ada 12 orang ya, tapi tdidak ada. Rata-rata background-nya untuk distribusi, jadi untuk cari duit," kata Ridwan saat dihubungi, Senin, (5/8/2019).
Oleh karena itu menurutnya Menteri BUMN Rini Soemarno harus merombak jajaran direksi PLN. Komposisi direksi harus sesuai dengan setiap bidang yang ada di PLN.
Baca: Rizky Nazar Penasaran Ingin Melihat Hantu
"Ya sekarang melakukan perombakan secara total dan mengangkat orang yang sesuai. The right man in the right place. Harus segera," katanya.
Ridwan menilai masalah pemadaman listrik oleh PLN karena tidak ada pemimpin yang berani ambil keputusan pasca mantan direktur PLN Sofyan Basir tersangkut masalah suap PLTU Riau. Tidak ada yang berani mengerjakan proyek jaringan meski sudah ditenderkan. Padahal menurutnya pembangunan jaringan hanya memakan waktu 3-6 bulan.
Ia mengatakan bahwa bila proyek jaringan Unggaran-Bekasi dikerjakan maka tidak akan terjadi pemadaman listrik di Jakarta dan sebagian Jawa Barat pada Minggu, (4/8/2019).
Baca: Empat Korban Tewas dalam Kebakaran di Teluk Gong Satu Keluarga, Kondisinya Saling Berpelukan
Dengan adanya jaringan Unggaran-bekasi maka transmisi tidak terlalu dibebankan ke jaringan di wilayah selatan.
"Sampai sekarang belum dijalankan (jaringan Unggaran-Bekasi), makanya terus dibelokkan ke selatan, selatan sedang perbaikan, lalu ya jebol karena memang tidak kuat," pungkasnya.