Mengapa Pemulihan Listrik Terjadi Lebih dari 24 Jam? Ini Penjelasan PLN
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani menuturkan alasan mengapa pemulihan listrik terjadi lebih dari 24 jam.
Editor: tribunjakarta.com
TRIBUNNEWS.COM - Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani menuturkan alasan mengapa pemulihan listrik terjadi lebih dari 24 jam.
Hingga saat ini bahkan pemulihan listrik masih dilakukan secara bergilir di tiap wilayah.
Sripeni Inten Cahyani pun menuturkan alasan di balik lamanya pemulihan listrik oleh PLN.
Ia mengungkapkan, sistem kelistrikan di Jawa dan Bali terdiri dari dua jaringan yaitu utara dan selatan, yang masing-masing memiliki dua sirkuit sehingga totalnya empat sirkuit.
Sripeni Inten Cahyani menyatakan, dua sirkuit Ungaran-Pemalang terputus sehingga tak ada aliran listrik yang bisa dihasilkan.
"Ada gangguan transmisi di sirkuit utara, sistem Jawa Bali ada dua penopang jaringan backbone 500 kV utara dan selatan, masing-masing dua sirkuit jadi empat sirkuit. Dua sirkuit Ungaran-Pemalang putus sehingga lepas kosong," tutur Sripeni Inten Cahyani dilansir dari Kompas Tv pada Senin (5/8).
Ketika jaringan di utara putus, di waktu bersamaan satu jalur di selatan itu mengalami proses pemeliharaan. Hal tersebut rupanya memang kerap dilakukan untuk melakukan perawatan saat beban rendah di akhir pekan.
Sehingga tersisa hanya ada satu jalur di selatan saat itu, yang menyebabkan terjadinya guncangan sistem.
"Satu jalur selatan sedang proses pemeliharaan sehingga satu jalur. Pada waktu dua sirkuit utara lepas kemudian masuk jalur selatan, menyebabkan guncangan sistem," aku Sripeni Intan Cahyani.
Sripeni Intan Cahyani mengemukakan, goncangan tersebut tak baik bagi pembangkit listrik sehingga pembangkit tersebut bereaksi dengan memutuskan listrik.