Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Sangat Berduka dan Tak Bisa Menahan Kesedihan Atas Wafatnya Mbah Moen

Megawati mengaku sangat berduka dan tidak mampu manahan kesedihan atas wafatnya ulama karismatik Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Megawati Sangat Berduka dan Tak Bisa Menahan Kesedihan Atas Wafatnya Mbah Moen
(tribunnews/herudin)
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2011). Rapat koordinasi politik yang mengangkat tema "Satukan Visi Untuk Menang", ini, dalam rangka menyatukan visi perubahan politik PDIP untuk kemenangan pemilu 2014 nanti. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar wafatnya KH Maimun Zubair atau akrab dengan sebutan penuh hormat Mbah Moen sangat mengejutkan semua pihak. Termasuk, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Sebab, pada 27 Juli 2019 lalu, Megawati sempat menjamu kedatangan Mbah Moen sebelum menunaikan ibadah haji di kediamanya di Teuku Umar, Menteng, Jakarta.

Megawati mengaku sangat berduka dan tidak mampu manahan kesedihan atas wafatnya ulama karismatik Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Hal itu disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanti usai menyampaikan kabar duka itu kepada Megawati, Selasa (6/8/2019).

“Ketika saya menyampaikan berita duka ke Ibu Megawati Soekarnoputri, Beliau nampak begitu berduka, tidak mampu manahan kesedihan mendalam, dan langsung mendoakan Beliau, memohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Almarhum husnul khatimah," ucap Hasto.

Baca: Mbah Moen, Kedekatannya dengan Gus Dur Membawa Mbah Moen Bergabung dengan NU

Hasto pun mengungkapkan, Megawati pun menceritakan pertemuan terakhir dengan Mbah Moen satu hari sebelum Almarhum menunaikan Ibadah haji, yakni pada hari Sabtu, 27 Juli 2019.

KH Maimoen Zubair
KH Maimoen Zubair (NU Online)

“Dalam pertemuan selama lebih dari 2 jam tersebut, Ibu Megawati merasakan bagaimana mbah Moen tampil dengan penuh kebijaksanaan dan membahas hal-hal fundamental terhadap berbagai persoalan bangsa. Mbah Moen menyatakan komitmennya yang begitu kuat terhadap Pancasila. Tanpa Pancasila tidak ada NKRI”, ujar Hasto menirukan apa yang disampaikan Megawati kepadanya.

Berita Rekomendasi

“Saat itu Ibu Megawati sudah merasakan bahwa pesan-pesan yang disampaikan sangat khusus. Bahkan Mbah Moen juga menyampaikan wasiat terakhir yang disampaikan oleh Beliau dengan disaksikan kedua putra Beliau, antara lain Gus Yasin," sambung Hasto.

Atas meninggalnya Mbah Moen, Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDI Perjuangan sungguh merasakan duka cita mendalam dan sangat kehilangan sosok ulama karismatik yang benar-benar menjadi sumber ketaladan moral tersebut.

Baca: Foto Bersama Mbah Moen Saat Hari Bhayangkara Jadi Kenangan Terakhir Isteri Gus Dur

“Memang mbah Moen dan Ibu Megawati memiliki hubungan sangat dekat, dan secara periodik mengadakan pertemuan penuh kontemplasi untuk kepentingan bangsa dan bernegara," ungkap Hasto.

Demi menghormati sosok Mbah Moen, Megawati telah memberikan arahan kepada seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan untuk meneladani sosok Mbah Moen.

“Pak Ganjar Pranowo secara khusus diberikan instruksi untuk memberikan penghormatan terbaik di kediaman beliau, dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada seluruh ahli waris yang tengah berduka," tutup Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas