Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Periksa Pelatih Paskibraka Terkait Kematian Aurel

"Hari ini dari laporan yang saya terima adalah memeriksa beberapa saksi. Terutama yang menjadi pelatih," ujarnya

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Polisi Periksa Pelatih Paskibraka Terkait Kematian Aurel
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di SUGBK, Rabu (10/7/2019). 

Pada Rabu (31/7/2019), Aurel pulang ke rumah setelah menjalani latihan bersama tim Paskibraka Tangerang Selatan.

Dalam keadaan lelah, dia bercerita, buku diary miliknya beserta empat temannya dirobek oleh senior ketika latihan Paskibra.

Buku diary itu merupakan bagian dari tugas yang diberikan seniornya.

Buku tersebut ditulis oleh Aurellia beserta anggota yang lain sejak 22 hari selama latihan Paskibraka.

Namun, buku diary Aurel dirobek setelah dikoreksi oleh para senior.

Setelah disobek, Aurel diharuskan menyalin buku tersebut dalam waktu dua hari.

"Ini salah satu bentuk psikologis yang luar biasa kalau menurut kami mengakibatkan down mental dan fisik."

BERITA TERKAIT

"Akhirnya dia jam satu mencoba bangun untuk nulis lagi, nggak bisa selesai," kata Farid saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Jumat (2/8/2019).

Takut komplain senior

Farid mengungkapkan, selama mengikut pelatihan Paskibraka Tangerang Selatan, Aurel berlatih dengan semangat dan serius.

Walaupun latihan yang diterapkan cukup keras hingga menguras tenaga.

Bahkan, tidak jarang para anggota termasuk dirinya mendapat hukuman dari para seniornya.

Namun, Aurel memilih untuk tidak meminta tolong orang tuanya agar komplain kepada para senior karena pola latihan tersebut.

Farid mengatakan, jika orangtua komplain dengan cara latihan Paskibraka, maka para anggota justru akan diberi latihan lebih keras lagi.

Farid Abdurrahman (42) ayah dari Aurrelia Qurratuaini saat ditemui di rumahnya di kediamanya di Cipondoh, Tangerang, Jumat (2/8/2019).
Farid Abdurrahman (42) ayah dari Aurrelia Qurratuaini saat ditemui di rumahnya di kediamanya di Cipondoh, Tangerang, Jumat (2/8/2019). (KOMPAS.com/Walda Marison)

"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat."

"Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ucap dia.

Aurrel tidak memberi tahu perlakuan yang dia alaminya sedari awal.

Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.

"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dipendam sendiri baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior."

"Oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," ucap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas