Isu Diaspora dan SDM IPTEK, BPPT: Kami ini Peneliti dan Perekayasa, Tapi Kekurangan S2 dan S3
Memimpin sebuah lembaga yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi, ia merasa isu diaspora sangat penting untuk dibahas.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Hal ini menurutnya tentu saja akan berdampak pada 'performa' BPPT dalam menghasilkan inovasi.
"Ya kalau misalnya kita kekurangan pegawai itu berarti 'kurang bensinnya', (padahal) ini untuk lari kencang mengejar inovasi itu," tegas Hammam.
Melalui Kongres Diaspora Indonesia Ke-5, dirinya berharap agar 'mereka' yang tertarik untuk kembali ke tanah air, bisa fokus membangun negara ini.
Khususnya dalam memperkuat SDM IPTEK seperti yang tertuang dalam Undang-undang (UU) Sistem Nasional (Sisnas) IPTEK yang baru disahkan DPR pada 16 Juli 2019.
"Saya berharap diaspora yang sudah bisa tertarik untuk kembali ke Indonesia, itu betul-betul bisa memperkuat yang namanya SDM IPTEK, itu ada dalam Undang-undang Sisnas," pungkas Hammam.
Pada kesempatan lain, Presiden IDN Global 2017-2019 Mark Gerald Eman mengatakan bahwa tema yang diusung kali ini sengaja berfokus pada SDM.
"Tema 'Empowering Indonesia's Human Capital' kami angkat karena kekayaan diaspora adalah SDM," jelas Gerald di, Bengkel Diplomasi, FPCI, Jakarta Selatan.
Ia pun setuju dengan apa yang disampaikan Jokowi dalam 'Visi Indonesia' yang disampaikan beberapa waktu lalu, bahwa pembangunan SDM menjadi hal yang sangat krusial dalam mengukur sukses atau tidaknya pembangunan suatu negara, termasuk Indonesia.
"Kami sungguh mempercayai bahwa pembangunan SDM merupakan kunci keberhasilan pembangunan Indonesia," kata Gerald.
Dalam opening kongres itu, hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Untuk agenda hari ini, begitu banyak tokoh penting yang akan hadir, mulai dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lalu mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat sekaligus Founder FPCI dan Chairman of the Board of Trustees IDN Global Dino Patti Djalal, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie yakni Ilham Habibie.
Kemudian Wali Kota Bogor Bima Arya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Ketua KADIN Rosan Roeslani, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil), hingga News Anchor sekaligus Founder Narasi.tv Najwa Shihab.
Kongres Diaspora Indonesia ke-5 (The Fifth Congress of Indonesian Diaspora) sedianya akan dilanjutkan pada 12 dan 13 Agustus mendatang dengan topik pembahasan lainnya.
Perlu diketahui, Kongres yang bertajuk 'Empowering Indonesia's Human Capital' itu dihadiri ribuan partisipan dari dalam maupun luar negeri.
Rencananya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mengisi sesi 'Diaspora Perspective: Step for Indonesia To Thrive In The Era of Industrial Revolution 4.0'.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.