Negara Butuh SDM IPTEK, BPPT Dukung Kongres Diaspora Indonesia
Pemerintah memang akan lebih fokus pada pengembangan SDM dan penguasaan terhadap IPTEK.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
"Ya harus pemerataan SDM, penguasaan teknologi, kita kemudian bisa memberikan nilai tambah maksimal terhadap capital. Capital kita Sumber Daya Alam, labor Sumber Daya Manusia nya yang tidak hanya pekerja murah tapi yang memang smart," kata Hammam.
Selain natural capital dan labor, faktor lainnya yang harus diperhatikan adalah kontribusi IPTEK dalam memajukan pembangunan.
"Kemudian kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam kegiatan-kegiatan pembangunan nasional," papar Hammam.
Lebih lanjut, mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT itu menyebut bahwa apa yang dihasilkan oleh para SDM IPTEK akan menjadi landasan pembangunan nasional.
Hal itu tertuang dalam Undang-undang (UU) Sistem Nasional (Sisnas) IPTEK yang telah disahkan DPR pada 16 Juli 2019.
"Alhamdulillah (itu) sudah jadi landasan dalam Undang-undang Sinas IPTEK itu," pungkas Hammam.
Kongres Diaspora Indonesia ke-5 (The Fifth Congress of Indonesian Diaspora) sengaja digelar untuk mendukung satu dari lima visi yang disampaikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu terkait kepemimpinannya pada periode kedua.
Acara ini akan berfokus pada upaya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sesuai dengan visi yang disampaikan Jokowi.
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, para diaspora ini diharapkan mampu berkontribusi dalam percepatan pembangunan Indonesia.
Baca: Warga Klodran Solo Mendapat Bantuan Sapi Kurban dari PT Bintang Toedjoe-Tribunnews
Perlu diketahui, kongres itu akan dihelat di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, dan dibuka pada hari ini, Sabtu (10/7/2019).
Nantinya kongres dilanjutkan pada 12 dan 13 Agustus mendatang.
Diperkirakan 5.000 partisipan akan hadir dalam kongres ini, baik dari dalam maupun luar negeri.
Rencananya kongres tersebut akan dihadiri pula oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk mengisi sesi 'Diaspora Perspective: Step for Indonesia To Thrive In The Era of Industrial Revolution 4.0'.
Selain itu, akan hadir juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil serta Wali Kota Bogor Bima Arya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.